blog-image

Harga pakan unggas terutama petelur terus mengalami kenaikan. Pemenuhan pakan mencapai 60% – 70% dari biaya produksi, memang terasa memberatkan para pelaku usaha terutama Kelompok Usaha Bersama (KUBE) sektor peternakan, baik pedaging buras maupun ayam layer petelur. Harga pakan pabrikan mencapai Rp. 8.300,- sampai dengan Rp.9.000,-/ Kg, sedangkan untuk usaha kecil setingkat KUBE tidak dapat menutupi biaya produksi.

Beberapa KUBE bersama tim pendamping akhirnya berinisiatif mencari alternatif dengani membuat pakan secara mandiri untuk menunjang produksi. Meskipun beberapa KUBE terutama ayam petelur mengalami dampak penurunan produksi akibat dari kualitas dan kandungan standar bahan pakan tidak sesuai dengan kebutuhan unggas.Keluhan para peternak terutama peternak KUBE akhirnya direspon langsung oleh Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Mojokerto. DKPP bidang Peternakan dan Perikanan akhirnya berkoordinasi dengan Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur untuk memberikan bimbingan teknis pembuatan pakan unggas berbasis lokal.

Bertempat di Rumah Rakyat Kota Mojokerto pada tanggal 8 Juni 2022, kegiatan dibuka oleh Ibu Walikota Mojokerto Hj. Ika Puspitasari SE, atau lebih dikenal Ning Ita. Beliau merespon positif kegiatan tersebut dimana program inkubasi wirausaha dengan adanya KUBE merupakan salah satu program Pemerintah Kota Mojokerto. Diharapkan program ini jangan sampai berhenti di tengan jalan meskipun pada awalnya program ini adalah Program Penanggulangan dampak Covid-19 tahun 2020 – 2021. Tidak dipungkiri jumlah anggota KUBE peternakan mengalami penurunan seiring berkurangnya wabah Covid-19. Selain biaya produksi yang tinggi dan beberapa anggota kelompok kembali bekerja setelah beberapa waktu mengganggur akibat berhentinya tempat usaha akibat Covid-19. Melihat hal tersebut Ning Ita menyampaikan bahwa Program KUBE yang awalnya merupakan penanggulangan dampak Covid-19 akan bergeser menjadi program pengembangan Peternakan dan lebih serius untuk mengarah kepada usaha produksi primer. Sehingga Program KUBE dapat dilanjutkan hanya bagi peternak yang memiliki niat dan usaha terukur. Terukur artinya selama hampir satu tahun kegiatan berlangsung ada output yang dihasilkan berupa produk dan dilaporkan secara periodik kepada DKPP. Kegiatan yang diikuti sebanyak 65 peserta, terdiri dari Peternak Kube, Pendamping dan Penyuluh Pertanian ditutup dengan foto bersama Ning Ita.

Kegiatan berlanjut pemaparan bimbingan Teknis oleh Ir. Agustina Istiani, M.Agr Sub Koordinator Subsubtansi Pakan dan teknologi Peternakan Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur. “Pengembangan usaha peternakan yang dikelola secara tradisional dan dilakukan sebagai usaha sambilan seharusnya sudah diarahkan kepada usaha cabang atau usaha pokok. Kebutuhan protein hewani yang berasal dari unggas masih terbuka lebar,” lanjut Agustina. Selain itu beliau memberikan apresiasi positif terhadap Pemerintah Kota Mojokerto, dengan hadirnya Program KUBE (kelompok Usaha Bersama) bidang Peternakan.

Tahap akhir Bimtek Pembuatan pakan mandiri adalah demonstrasi pembuatan pakan secara langsung yang dipraktekan oleh peserta di bawah bimbingan Ibu Agustina. Antusiasme peserta untuk mengolah pakan alternatif secara mandiri memberikan harapan cerah bagi kelangsungan peternakan di Kota Mojokerto.(Ff/lucky/gusfik)