blog-image

Mojokerto – GEMA MEDIA : Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari dan Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati menerima Audiensi paguyuban PKL se-Mojokerto Raya dan Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), Jumat (23/7) bertempat di Ruang Sabha Mandala Madya Balai Kota Mojokerto.

Beberapa point yang disampaikan oleh para PKL & Mahasiswa, diantaranya permintaan pengurangan titik penyekatan jalan di Kabupaten/Kota, Pemadaman Penerangan Jalan Umum (PJU) ditiadakan, Penyaluran Bantuan Sosial (Bansos) yang belum merata, Recofusing anggaran diutamakan untuk penyaluran Bansos, dan Kebijakan PPKM yang menurut mereka berubah – ubah.

Walikota Mojokerto saat menanggai keluhan PKL dan PMII -dit

Menanggapi hal tersebut, Ning Ita sapaan akrab Wali Kota Mojokerto menjelaskan, bahwa pemadaman PJU merupakan keputusan yang tidak lepas dari instruksi dari ANEV dua hari sekali yang dilakukan Kemenko Marves  kepada Pemerintah Daerah.

“Berdasarkan ANEV tersebut, dilakukan pemadaman PJU, pertama kami lakukan pada 6 ruas jalan yang memang berpotensi menyebabkan kerumunan, kemudian ANEV lagi dan ada penambahan lagi karena Kota Mojokerto saat itu masuk dalam zona hitam mobilitas masyarakatnya, sampai akhirnya dari zona hitam menjadi kuning” jelas Ning Ita.

Kegiatan audiensi yang digelar Bakesbangpol-dit

Sementara menanggapi pertanyaan terkait recofusing anggaran yang dilakukan, ia menegaskan bahwa kebijakan recofusing merupakan instruksi dari Pemerintah Pusat bukan kebijakan Pemerintah Daerah, yang mana lebih banyak dipergunakan pada penanganan sektor Kesehatan.

“Selain itu, kami Pemerintah Kota Mojokerto juga telah membebaskan retribusi bagi pedagang sektor esensial, kami juga terus berupaya bekerjasama dengan beberapa elemen untuk menambah penerima bansos dari total 45.900 KK, sudah 23 ribu atau 70 persen yang telah menerima bansos” ungkap nya.

Sementara terkait penyekatan jalan, Kapolres Mojokerto Kota AKBP Rofiq Ripto dan Kapolres Mojokerto AKBP Dony Alexander sepakat akan memberikan relaksasi penyekatan jalan, yang akan fokus pada entri dan exit masuk Kota Mojokerto.

“Kita harus mencari titik tengah supaya aspirasi dari masyarakat bisa dicari solusinya, dan apa yang menjadi kebijakan Pemerintah tidak bisa ditolak” tegas Kapolresta.

Ikfina Fahmawati- Bupati Mojokerto-dit

Sementara itu pada akhir audiensi, Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati mengapresiasi sikap dari para mahasiswa sebagai generasi penerus Bangsa turut peduli dengan kondisi masyarakat selama PPKM berlangsung dengan audiensi yang dilakukan.

Sementara menanggapi pertanyaan dari salah satu PKL terkait permintaan pendampingan dan fasilitasi pelatihan digitalisasi marketing bagi PKL untuk mengantisipasi kebijakan PPKM, Wali Kota Ning Ita dan Bupati Ikfina sepakat menyiapkan transformasi ekonomi digital sehingga kedepan akan bisa meningkatkan perekonomian pelaku usaha. (dit)