blog-image

Mojokerto – GEMA MEDIA : Dalam 2 pekan pelaksanaan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) darurat se Jawa – Bali sejak diterapkan pada 3-20 juli 2021, Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari turun langsung memantau kondisi lapak sentra kuliner pedagang kaki lima (PKL) di Jl. Majapahit lun-alun Kota Mojokerto. Jumat (16/7/2021).

Ning Ita sapaan akrab Wali Kota memastikan bahwa para PKL telah benar – benar memahami aturan jam operasional pertokoan atau pedagang yang tertuang dalam Surat Edaran (SE) Satgas Penanganan Covid-19 Kota Mojokerto tentang PPKM Darurat Covid -19 di Kota Mojokerto. Selain itu, pada kesempatan ini ia juga menyerahkan bantuan sembako bagi para PKL.

Ning Ita dan Suami serta Forum CSR menyerahkan bantuan sembako bagi para pkl-jen

“Kita tau di Kota Mojokerto ini jumlah PKL nya sangat banyak karena kita ini kota perdagangan dan terkenal dengan sentra – sentra kulinernya, maka dengan adanya penyekatan, pemadaman lampu PJU ini mereka pasti pendapatanya turun drastis daripada kondisi sebelum diberlakukan PPKM darurat, karena itu kami mengupayakan sedikit bantuan bagi mereka karena kondisi yang berat ini jangan sampai mereka kesulitan” ujar Ning Ita.

Pemkot Mojokerto menggandeng Forum Komunikasi CSR Kota Mojokerto dan Baznas Kota Mojokerto untuk bersinergi dan bergotong royong menyiapkan 1.000 paket bantuan sembako bagi PKL dan UKM.

“Kami tau dari bantuan tunai sebanyak 10.500 keluarga penerima manfaat, dan dari bantuan sembako covid dengan sasaran 9.500 itu juga masih ada yang belum tersasar, nah kami menyisir melalui gotong royong sinergi ini semoga bisa meringankan bagi para PKL dan UKM yang terdampak dengan diberlakukanya PPKM darurat ini” jelasnya.

Selain 1.000 sembako yang disiapkan, Pemkot Mojokerto juga akan membebaskan retribusi bagi pedagang di pasar tradisional selama PPKM darurat mengingat sektor non – esensial diwajibkan 100 persen ditutup tidak boleh melaksanakan kegiatan.

foto bersama usaha penyerahan bantuan sosial-jen

“Yang kami bebaskan biaya retribusinya adalah pasar – pasar yang kategori non – esensial, kalau pasar tradisional lainya seperti pasar tanjung ini kan kategori kritikal, mereka tetap masih bisa berjualan, jadi ini pasar – pasar yang perdaganganya non – esensial seperti benteng pancasila, rest area gunung gedangan yang kami bebaskan biaya retribusinya” ungkapnya.

Ning Ita juga mendorong agar seluruh PKL dan UKM di Kota Mojokerto untuk segera mengakses OSS untuk mendapatkan Nomor Induk Berusaha (NIB) yang berguna ketika ada program bantuan dari Pemerintah agar menjadi skala prioritas untuk mengaksenya.

 

“Jangan sampai warga Kota Mojokerto PKL nya, UKM nya terlewat untuk bisa mengakses dikarenakan mereka belum memiliki NIB, maka kami ajak, kami himbau, kami layani secara gratis untuk mendapatkan NIB terdaftar di OSS tersebut”. pungkasnya.

Sementara itu Ratna Dewi salah satu pedagang es di sepanjang Alun- alun Kota Mojokerto sangat berterimakasih kepada Ning Ita yang telah memberikan bantuan sembako ditengah PPKM darurat. Senada dengan ratna, Heri pedagang sambelan di sentra PKL yang sama mengaku bantuan yang diberikan oleh Ning Ita sangat membantu meringankan beban ditengah PPKM darurat saat ini.

“Terimakasih atas bantuan yang diberikan Bu Wali, sangat berarti bagi kami, dimana selama PPKM darurat pendapatan kami berkurang drastis, kami hanya bisa berdagang dari jam 3 sore – 19.30 sudah tutup” ujarnya. (dit/an)