blog-image

Mojokerto-GEMAMEDIA : Kejaksaan Negeri (Kejari) Kota Mojokerto, lakukan Rapat Tim Pengawasan Aliran Kepercayaan dan Aliran Keagamaan dalam Masyarakat (Pakem) guna menangkal radikalisme yang marak terjadi belakangan ini.

Rapat digelar di Aula Kejari Kota Mojokerto, Jalan Raya By Pass, Kecamatan Magersari, Kota Mojokerto. Rapat tim Pakem dihadiri oleh berbagai elemen yakni, TNI, Polri, Bakesbangpol Kota Mojokerto, FKUB, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Kemenag.

“Peristiwa teror dan munculnya aliran keagamaan atau kepercayaan yang terjadi di sejumlah daerah dan meresahkan masyarakat harus menjadi pelajaran penting agar tidak terjadi di Kota Mojokerto,” ungkap Ali Prakosa Kasie Intel Kejari Kota Mojokerto saat membuka rapat bersama. Rabu, (7/4/2021).

Ia juga mengatakan bahwa, deteksi dan identifikasi dini serta pencegahan sejak awal merupakan langkah paling penting sebelum sebuah peristiwa mengemuka.

Lebih lanjut, Ali sapaan akrab Kastel Kejati Kota Mojokerto, Rakor harus dilaksanakan secara intensif untuk mencegah dan menangkal sejak dini, karena berkembangnya aliran menyimpang atau berafiliasi ke arah radikalisme jangan sampai ada di Kota Mojokerto.

Pihaknya dalam rapat tersebut juga mengatakan identifikasi dan pencegahan adanya gerakan aliran-aliran keagamaan dan kepercayaan yang menyimpang di masyarakat khususnya di Kota Mojokerto merupakan tugas Tim Pakem.

Sehingga, pihaknya ingin beberapa peristiwa di berbagai daerah di antaranya yang sedang ramai mulai aksi teroris yang mengatasnamakan agama hingga menyangkut dugaan aliran sesat di wilayah Kabupaten Pandeglang, Banten agar tidak sampai ada di Kota Mojokerto.

“Oleh sebab itu lewat Tim Pakem, kita bersama-sama mensosialisasikan kerukunan umat beragama dan yang terpenting masyarakat jangan sampai terpancing issue sara atau isu agama yang di buat buat oleh teroris. Kota Mojokerto harus aman dan kondusif agar selalu tetap kita jaga bersama,” harapnya.

Meski demikian, dalam rapat Tim Pakem Kota Mojokerto tersebut Ali Prakosa juga mengapresiasi masukan berbagai pihak agar masyarakat hingga generasi muda juga diberikan pemahaman tentang bahaya aliran-aliran sesat.

“Forum diskusi ini untuk duduk bersama mencari solusi bagaimana menciptakan kondisi keamanan dan terpenting menjaga kerukunan umat,” pungkasnya. (Jen/an)