blog-image

Mojokerto – GEMA MEDIA ; Ditengah pandemi Covid – 19 yang berdampak hampir pada seluruh sektor kehidupan termasuk sektor ekonomi. Pemerintah Kota Mojokerto melalui Dinas Koperasi UKM Perindustrian dan Perdagangan (Diskouperindag) terus mengadakan berbagai pelatihan serta pendampingan guna meningkatkan ketrampilan masyarakat yang bertujuan menciptakan wirausaha baru. Satu diantaranya Pelatihan memasak bagi Usaha Mikro yang diadakan di Kelurahan Blooto Kota Mojokerto. Senin (29/3/2021).

Ning Ita dan Narasumber-dit


Pelatihan yang di buka secara langsung oleh Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari tersebut, mendatangkan dua Narasumber dari Hotel Grand Dafam Surabaya. Dihadapan 30 peserta yang hampir semuanya ibu rumah tangga tersebut, Ning Ita sapaan akrabnya menuturkan bahwa usaha kuliner di Kota Mojokerto masih memiliki prospek yang cukup besar meski ditengah Pandemi Covid -19. oleh karenanya ia ingin masyarakat kota Mojokerto bisa meningkatkan keterampilan atau skill yang dimiliki khususnya dalam hal kuliner.

ibu-ibu para peserta pelatihan-dit


“Usaha kuliner di Kota Mojokerto ini sangat prospektif, sangat menjanjikan, sangat menguntungkan. Kalau tidak menguntungkan, tidak prospektif, tidak mungkin cafe-cafe baru, buka menjamur di Kota Mojokerto. Dan ini terjadi selama pandemi tahun 2020 sampai sekarang tahun 2021.” Ungkap Ning Ita.

Banyaknya usaha kuliner yang berkembang pesat saat ini juga menuntut pelaku usaha untuk kreatif dan inovatif agar tetap bertahan ditengah ketatnya usaha kuliner di Kota Mojokerto.

“Oleh karena itulah kami dari pemerintah kota Mojokerto melalui Diskouperindag memfasilitasi anda agar warga kota ini memiliki keterampilan yang lebih. Agar bisa bersaing ditengah ketatnya usaha kuliner di Kota ini.” jelasnya.

Ning Ita berpesan agar peserta pelatihan menggunakan kesempatan tersebut dengan sebaik mungkin, menyerap ilmu sebanyak mungkin agar bisa diterapkan dan muncul wirausaha baru yang memiliki ketrampilan dalam bidang kuliner.

“Harapan saya, warga Kota Mojokerto yang harus menjadi pelaku ekonomi, jangan hanya sebagai penonton. Harus menjadi salah satu pendukung pariwisata yang akan ada di Kota Mojokerto.” pungkasnya. (dit/an)