blog-image

Mojokerto – GEMA MEDIA : Selain pembangunan bidang fisik yang menjadi skala prioritas, pembangunan non fisik juga menjadi prioritas bagi pemerintah Kota Mojokerto.    Pembangunan non fisik seperti budaya dan pariwisata menjadi skala prioritas tahunn 2021-2022.  Sesuai dengan yang tertuang dalam RPJMD ada 4 (empat) skala prioritas yakni Pengendalian banjir, Insfrastruktur, Pengembangan pariwisata dan budaya local, Pemberdayaan ekonomi masyarakat, dan Reformasi Birokrasi.

Hal tersebut  disampaikan   oleh Agung Moeljono S, SH,MH  Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian dan Pengembangan (Bappeda Litbang) Kota Mojokerto saat memberikan pengarahan dalam acara sosialisasi Masterplan Kemajuan Budaya Kota Mojokerto tahun 2021-2025.


Ka.Bappeda litbang (tengah) dan Narasumber-foto rian


Sosialisasi yang digelar di Aula Pertemun Bappeda Litbang, Jl. Jawa No. 31 Kota Mojokerto, pada kamis 25/3/201 dengan diikuti oleh para praktisi seni dan budayawan Kota Mojokerto.

Lebih lanjut Agung panggilan akrab mantan Kepala BPPKA ini berharap, sosialisasi masterplan pemajuan kebudayaan Kota Mojokerto tahun 2021-2025 ini dapat memberikan alur yang jelas dan awal yang baik untuk perencanaan pembangunan kebudayaan sesuai dengan peraturan yang berlaku dan juga sesuai dengan misi ke – 5 walikota Mojokerto tahun 2018 – 2023 yakni, Mewujudkan ketahanan sosial budaya dalam kerangka integrasi nasional, pada tatanan masyarakat yang bermartabat, berakhlak mulia, beretika, dan berbudaya luhur berlandaskan Pancasila.


Sosialissi diikuti oleh praktisi seni dan budayawan Kota Mojokerto-foto rian


“Pembangunan memang harus dilakukan secara berkesinambungan di segala bidang, tidak terkecuali dalam bidang kebudayaan. Namun, seringkali di kota maju maupun yang sedang berkembang, pembangunan lebih menitikberatkan pada pembangunan-pembangunan fisik sehingga pembangunan non fisik seperti yang berkaitan dengan manusia, masyarakat, hukum adat, dan kebudayaan tanpa sadar seringkali terabaikan” Terang Agung.

Pada kesempatan ini pula Ia menyampaikan, bahwa Pemkot akan membangun tempat ibadah lintas agama di kawasan Blooto diatas lahan sekitar 1,9 ha.  Hal ini sebagai bhukti bahwa Kota Mojokerto tercipta kerukunan antar umat beragama, sebagaimana penghargaan Harmony award  yang diterima Kota Mojokerto dari Menteri Agama RI beberapa waktu lalu.

Narasumber dalam pembahasan  kemajuan budaya kali ini Yuanafik dari Dewan Kebudayaan Kota mojokerto dan Ridho Saiful Ashadi  Konsultan Kreatif, Peneliti dan Fasilitator Sosial. (an)