blog-image

MOJOKERTO-(GEMA MEDIA)- Inovasi Pemerintah Kota Mojokerto dalam peningkatan pelayanan Kesehatan kepada masyarakat terus di gencarkan. Salah satunya dengan Nurse Community dengan memberikan pelayanan kesehatan yang dapat menjangkau seluruh masyarakat secara langsung.

 

Kabid Pelayanan Kesehatan (Yankes) drg Citra Mayangsari M.Kes, saat di konfirmasi dengan Nurse Community mengatakan, layanan jemput bola dalam bidang kesehatan adalah inovasi baru dengan sasaran langsung ke warga dengan cara pendataan dan pemeriksaan kesehatan secara langsung.

 

“Untuk tenaga kesehatan yang turun kelapangan dan terjun langsung merupakan tenaga medis perawat dan bidan, yang tidak terikat kerja di tempat lain atau dinas,” ungkap drg Citra. Selasa, (16/3/2021).

 

Perihal jumlah tenaga kesehatan yang bertugas dilapangan pihaknya bekerja sama dengan Stikes Bina Sehat PPNI Mojokerto.

“Kita bekerja sama dengan PPNI Mojokerto untuk program ini,” imbuhnya.

 

Terkait anggaran dalam program Nurse Community, Mantan Kepala Puskesmas Wates ini juga mengatakan bahwa seluruh anggaran ini di ampu oleh dana Kelurahan. Dimana setiap kelurahan merekrut 3 orang sebagai pendamping Nurse Community.

 

 “Total ada 54 orang tergabung dalam Nurse Community ini yang sebagian besar merupakan perawat dan bidan yang tersebar di 18 Kelurahan,” terangnya di Kantor Dinas Kesehatan Pengendalaian Penduduk Keluarga Berencana (Dinkes P2KB), Jalan Pahlawan No. 42, Kota Mojokerto.

 

Tidak hanya itu, dia juga menjelaskan tujuan dari Nurse Community ini adalah ingin meningkatkan derajat kesehatan masyarakat di Kota Mojokerto, dimana peran dari nurse community ini sebagai jembatan antara masyarakat dengan pelayan kesehatan, sehingga dapat mempermudah masyarakat dalam mendapatkan pelayanan kesehatan yang intensif dan berkala. Apalagi di masa pandemic saat ini dimana sebagian besar masayarakat merasa takut dan enggan dating ke pusat pelayanan kesehatan seperti puskesmas maupun rumah sakit.

 

“Jadi sebelumnya para pendamping nurse community ini sudah dibekali on the job training terkait dengan tugas apa saja yang harus dikerjakan dalam memberikan pelayanan kesehatan ini,” paparnya.

 

Selain itu, Nurse Community ini di berikan waktu 6 bulan untuk melakukan pendataan terlebih dahulu di setiap keluarga. Pendataan dilakukan dengan mengisi form yang sudah di siapkan oleh Dinas Kesehatan, dimana tidak hanya data identitas saja, namun juga berkaitan dengan kondisi rumah , pola hidup dan beberapa pertanyaan dasar lainnya dari masing-masing keluarga.

 

Setelah pendataan selesai, nantinya akan dilakukan evaluasi terlebih dahulu, dan menjalankan program berkesinambungan yaitu memberikan pelayanan kesehatan secara berkala dan terjadwal, dengan berkeliling dari rumah ke rumah, menanyakan kondisi kesehatan dari masyarakat apakah ada keluhan kesehatan. Pelayanan kesehatan yang diberikan mulai dari tensi, pemriksaan gula darah dll.

 

Jika ada sesuatu yang dianggap darurat dan membuthkan pelayanan khusus, maka para pendamping melakukan koordinasi dengan puskesmas setempat, untuk dilakukan tindak lanjut.

 

“Selain memberikan pelayanan kesehatan para pendamping nurse community ini juga juga turut memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai issue kesehatan seperti member pengertian mengani covid 19, turut meluruskan stigma masyarakat yang tidak benar adanya dan hal-hal lain yang salah,” pungkasnya. (Jen/an)