blog-image

MOJOKERTO-(GEMA MEDIA)- Walikota melakukan Pers Rilis terkait jumlah ODR, OTG, ODP, dan PDP dan terkonfirm Positif Covid-19 di Kota Mojokerto. Rilis tersebut dilaksanakan di GMSC di kKota Mojokerto, Rabu malam, (29/4/2019).

Walikota Mojokerto Hj Ika Puspitasari SE, di dampingi Komandan Kodim 0815 Dwi Himawan Sutanto, dan Kapolresta Bogiek Sugiarto, mengatakan. Jumlah ODR, OTG, ODP, dan PDP terus bertambah di setiap harinya. Terlebih sekarang terkonfirm Positif Covid-19  ada satu orang setelah 6 pekan terakhir.

"Di Kota Mojokerto sekarang ada yang terkonfirm Positif Covid-19 setelah melakukan swab di RSUD Soekandar Mojosari, pada tanggal 18 April 2020 dan baru keluar hari ini yang hasilnya positif," ungkap Ning Ita sapaan akrab Walikota Mojokerto.

Lebih lanjut Ning Ita, pasien positif tersebut berinisial H berjenis kelamin laki-laki, yang berprofesi sebagai tenaga medis, berusia 32 tahun yang bertempat tinggal di Kelurahan Sentanan, Kecamatan Kranggan, Kota Mojokerto.

Yang bersangkutan bekerja di salah satu rumah sakit di Surabaya, yang setiap hari pulang pergi Mojokerto-Surabaya, dan dirumah beliau tinggal dengan orang tua laki-laki. "Sekarang beliau di rawat di RSUD Wahidin Sudiro Husodo Kota Mojokerto, untuk dilakukan tes yang lebih Konprehensif untuk memastikan kesehatan beliau," imbuhnya.

Hari ini tim Gugus Tugas Percepatan Penangangan Covid-19, langsung melakukan trecing enam kontak erat yang bersangkutan. Dan besok tanggal (30/4/2020) akan dilakukan penelusuran kontak yang lebih luas.

Dengan adanya pasien yang terkonfirm Positif di Kota Mojokerto Walikota menghimbau, kepada seluruh warga Kota Mojokerto untuk tidak panik dan meningkatkan kewaspadaan. "Dengan selalu menggunakan masker saat berkegiatan di luar rumah, dan selalu menerapkan protokol kesehatan dengan cuci tangan serta melakukan Sosial dan Physical Distancing," tegasnya.


Ning Ita juga mengingatkan, bahwa ODP, PDP, dan mereka yang terkonfirm Positif dan keluarganya adalah orang yang sedang terkena musibah. Oleh karena itu kita kedepankan rasa kemanusiaan, serta terus mensupport jangn sampe ada diskriminasi di tengah masyarakat. "Mari bergotong-royong berperang bersama melawan wabah ini, jangan sampe ada stigma negatif di masyarakat karena mereka pasien positif dan para tenaga kesehatan yang merawat juga butuh semangat untuk melawan penyakit ini," pungkasnya.