blog-image

Ada yang berbeda dari kegiatan Sambang KWT kali ini, yang bertempat di KWT Jayeng Berseri pada hari jumat tanggal 6 Maret 2020 di Kelurahan Prajurit Kulon Gg. VI. Perbedaan itu dikarenakan areal tanaman hortikulturanya berada di tepian aliran sungai Brangkal, yang memang diupayakan dan dimanfaatkan sebagai lahan agrowisata mini oleh warga setempat.

Pada kesempatan itu hadir pula Ibu Hj. Nur Chasanah Ahmad Rizal Zakariyah selaku Ketua Tim Penggerak PKK Kota Mojokerto beserta rombongan. Dalam sambutannya beliau menekankan perlunya pemanfaatan lahan pekarangan di rumah masing – masing untuk ditanami berbagai tanaman hortikultura sebagai upaya tambahan penghasilan maupun untuk kebutuhan sendiri. Lebih lanjut beliau mengatakan walau di kota Mojokerto memiliki lahan yang sempit, akan tetapi tidak menutup kemungkinan untuk pengembangan tanaman hortikultura / pertanian yaitu melalui media polybag atau hidroponik.

Selanjutnya sambutan Kepala DKPP Kota Mojokerto yang diwakili oleh Ir. Anggarwati Utami selaku Koordinator Penyuluh Pertanian banyak memberikan beberapa penjelasan terkait program Sambang KWT dalam sesi tanya jawabnya. Dijelaskan oleh Ibu Anggar bahwa kegiatan Sambang KWT ini merupakan program unggulan dari DKPP yang diberi nama “ Sambang KWT 3600 detik (1 jam) dengan tujuan al : a) untuk menjalin silaturahmi antara anggota KWT dengan DKPP selaku lembaga Pembina. b) sebagai ajang saling asah, asih dan asuh sehingga terjalin komunikasi apa yang dibutuhkan KWT, kendala apa yang dihadapi dan bagaimana solusi yang harus dikerjakan c) sebagai wujud pengembangan pertanian kota.

Bentuk konsep Pertanian Kota dalam hal ini adalah berupaya memanfaatkan lahan yang sempit di sekitar lingkungan RT/RW/Kelurahan, yang bertujuan : 1) Untuk memenuhi kebutuhan keluarga berupa tanaman polybag, hidroponik (untuk tanaman hortikultura) dan hidrogonik (untuk tanaman padi). 2) Dalam rangka misi ke 4 dari program Ibu Walikota Mojokerto yaitu pertanian berbasis agrowisata yang berwujud Kampung Buah. Dimana seluruh kampung / kelurahan di Kota Mojokerto diharapkan muncul potensi – potensi yang dapat dikembangkan baik berupa tanaman bunga, buah dan sayur. Kemudian difungsikan pula sebagai sarana refreshing dan rekreasi serta sarana edukasi. 3) Pengembangan tanaman hidroponik atas usulan 6 kelurahan pada saat musrenbang. Dalam kesempatan itu juga disarankan pada areal tepian sungai Brangkal sebaiknya ditanami tanaman buah – buahan sebagai penguat tanah agar tidak terjadi longsor.

Ketua KWT Jayeng Berseri Ibu Suci Rahayu menyambut baik dan mengucapkan selamat datang serta berterimaksih atas kehadiran Ketua Tim Penggerak PKK yang menyempatkan berkunjung di KWT Jayeng Bersemi dalam kegiatan sambang KWT kali ini. Selanjutnya Bapak Sucipto Hariyono, Amd selaku Kepala Kelurahan Prajurit Kulon menyampaikan usulan agar areal lahan pinggir kali tersebut diberi nama “Tanaman Sabu” yang berarti Tanaman Sayur dan Buah sebagai destinasi agrowisata mini agar menjadi viral dan dikenal oleh masyarakat. Sebuah gagasan yang cemerlang untuk segera ditindaklanjuti.(gusfik-omfik news channel- http://dkpp.mojokertokota.go.id)