blog-image

MOJOKERTO-GEMA MEDIA : PSN terintegrasi jumat pagi 7 Desember 2018 dilaksanakan serentak di Kelurahan se-kota Mojokerto. Dalam pelaksanaan serentak ini pejabat yang bertugas ikut serta melakukan pemantauan juga dibagi di semua wilayah. Mulai dari unsur forkopimda, pimpinan OPD dan camat serta lurah. Adapun kader motivator kesehatan dan ketua RT/RW melaksanakan tugas di wilayah masing-masing untuk mendampingi tim pembina dari tingkat Kota.

Di kelurahan Balongsari, PSN bertempat di RW.02 Lingkungan Balongcok. Hasil kunjungan tim ke rumah warga banyak ditemukan warga setempat yang menderita penyakit degeneratif yaitu penyakit yang menyebabkan terjadinya kerusakan atau penghacuran terhadap jaringan atau organ tubuh. Proses dari kerusakan ini dapat disebabkan oleh penggunaan obat seiring dengan usia maupun karena gaya hidup yang tidak sehat.

Penderita degeneratif yang ditemukan kali ini adalah jantung, strok dan dabetes serta osteoporosis. Contohnya yang dialami mak Sanah. Perempuan tua yang sudah berusia 83 tahun ini menderita strok. Hal yang sangat memprihatinkan adalah kondisi perekonomian yang sangat kurang. Tinggal serumah dengan anak perempuan yang sudah berkeluarga juga dalam kondisi ekonomi yang sama. Hingga mak sanak kurang perhatian. Untuk pengobatan dari pihak puskesmas dan rumah sakit sudah cukup mendapatkan perhatian. Permasalahannya adalah tidak ada keluarga yang mendampingi untuk mengantar, belum lagi masalah transportasi yang harus ditanggung pulang pergi ke Puskesmas.

Melihat kondisi ini, tim dari Dinas Kesehatan dan Puskesmas Balongsari, membantu mencarikan solusi dan langsung berkomunikasi dengan petugas Puskesmas Balongsari agar dapat memberikan pelayanan home visit bagi penderita. Seperti yang dikatakan oleh Windiatik dari Puskesmas Balongsari dihadapan kader motivator kesehatan se-Kelurahan Balongsari.

Luluk Histinawati, SH dari Dinas Kesehatan Kota Mojokerto menyampaikan hasil evaluasi atas kunjungan rumah. Menurut Luluk hasil PSN untuk mencegah penyakit DBD yang menular di Balongcok sudah bisa teratasi. Buktinya hasil pantauan jentik di kamar mandi warga terbukti Anka Bebas Jentiknya 100 %. “Alhamdulilah jentiknya negatif dari rumah yang dikunjungi, saya mohon pada ibu-ibu ini dipertahankan jangan sampai ada jentik lagi” pinta Luluk.

Pada kesempatan tersebut Lurah Balongsari Kusuma Widada, SH menyampaikan bahwa jumlah Bank sampah di Balongsari sebanyak 9 yang ada ditingkat RW. “saya menyampaikan terima kasih kepada semua warga dan ketua RT/RW yang sudah berpartisipasi melaksanakan tugas PSN dengan baik dan lancar” katanya. Kepada para kader Lurah berpesan, agar bisa membantu komunikasi bagi warga untamya lansia yang perlu perhatian khusus. (ri)