blog-image

MOJOKERTO - GEMA MEDIA : Guru harus lebih profesional dalam melaksanakan semua tugasnya. Hal ini disampaikan oleh Asisten Administrasi Umum, Drs. Subambihanto, M.Si dalam upacara peringatan HUT PGRI ke 73, yang dilaksanakan di halaman Pemerintah Kota Mojokerto, Jalan Gajah Mada no 145, Kota Mojokerto, Jawa Timur, Senin (26/11/2018).

Upacara yang dihadiri oleh seluruh anggota PGRI, siswa siswi, serta beberapa Kepala OPD di lingkungan Pemkot Mojokerto ini, merupakan puncak dari rangkaian acara HUT PGRI yang sudah dilaksanakan beberapa hari sebelumnya. Menurut Subambihanto, PGRI merupakan unsur vital dalam dunia pendidikan yang memang harus didukung guna melaksanakan tugas dan kewajibannya secara optimal. Dalam hal ini, pemerintah sangat mendukung khususnya pada sisi sumber daya manusia.

"Salah satu upaya yang dilakukan adalah beberapa waktu telah membuka pintu CPNS dan sudah diajukan guna menutupi sekolah-sekolah yang kekurangan tenaga pendidik," kata Bambi, sapaan akrabnya.

Disisi lain, lanjutnya, secara pribadi, guru juga harus mempunyai komitmen untuk lebih meningkatkan kualitas dan terutama menggali potensi diri agar mampu menyeleraskan kondisi yang saat ini memasuki era digitalisasi yang begitu cepat. Baik guru maupun pengawas harus terus menjadi yang terdepan dalam melaksanakan program-program yang sudah ditetapkan, antara lain program wajib belajar.

"Harapan pemerintah terkait Hari Guru ini, kinerja guru bisa makin profesional dan menigkatkan kualitasnya dengan lebih baik. Karena guru bukan hanya sebagai pengajar, tapi juga sebagai pendidik. Ini yang penting untuk diingat," tandasnya.

Sementara itu, Ketua PGRI Kota Mojokerto, Drs. Sugiono, M.Pd, juga mempunyai harapan bahwa guru lebih profesional dalam menghadapi tantangan abad modern dengan teknologi yang semakin canggih dan sangat cepat mengalami perubahan. "Profesionalisme guru tersebut adalah dasar untuk mempersiapkan generasi-generasi emas, bukan menjadi generasi yang bermasalah," ungkap Sugiono.

Melihat kondisi guru saat ini dalam menghadapi era digitalisasi, ketua PGRI yang sekaligus sebagai Kepala Sekolah SMAN 2 Kota Mojokerto itu menyampaikan, ada beberapa hal yang sudah diupayakan sebagai bekal bagi para guru. Diantaranya telah dikeluarkannya peraturan pemerintah terkait dengan penguatan pendidikan karakter dan memfasilitasi guru dengan seminar-seminar terkait dengan teknologi. "Saat ini disekolah-sekolah SMP sedikit demi sedikit sudah mulai meninggalkan paperlees dan diikuti juga oleh sekolah tingkat menengah atas. Hal itu yang kita lakukan di Kota Mojokerto," pungkasnya.

Selama ini, di Kota Mojokerto sudah menerapkan apa yang disebut penanaman pendidikan karakter. Hal ini menunjukkan bahwa dunia pendidikan khususnya di Kota Mojokerto terus mengawal kebijakan-kebijakan pemerintah yang sudah ditetapkan. (Ron/ri)