blog-image

Peringatan hari santri yang dilaksanakan di tahun ke-3 ini, setelah Pemerintah Republik Indonesia menetapkan dengan Keputusan Presiden nomor 22 tahun 2015. Bahwa pada tanggal 22 Oktober dinyatakan sebagai hari santri nasional. Ini merupakan pengakuan negara atas peran serta dan kontribusi para kiai dan para santri di dalam perjuangan merebut, mempertahankan dan mengisi kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Hal tersebut juga dinyatakan Mas’ud Yunus, Wali Kota Mojokerto pada puncak peringatan hari santri ke-3 tahun 2017 yang dilaksanakan di Lapangan Raden Wijaya Surodinawan Kota Mojokerkto Sabtu (28/10) malam. Kiai Ud menyatakan bahwa dengan ditetapkannya hari santri ini maka kaum santri dan para kiai akan terus memberikan kontribusi dalam mengisi kemerdekaan NKRI, sebagaimana yang termaktub di dalam pembukaan UUD 1945. Yaitu mewujudkan Indonesia yang bersatu, berdaulat, adil dan makmur. “Itulah cita-cita kemerdekaan yang sudah diproklamirkan oleh pendiri bangsa ini. Karenanya pengabdian dan perjuangan kaum santri tidak akan berhenti. Akan terus bersama-sama rakyat Indonesia untuk mewujudkan cita-cita kemerdekaan dengan ikhtiar melaksanakan kegiatan pembangunan,” serunya. Kota Mojokerto yang merupakan bagian dari Indonesia, lanjut Kiai Ud, mempunyai cita-cita ingin mewujudkan Kota Mojokerto sebagai service city, kota pelayanan yang maju, sehat, cerdas, sejahtera dan bermoral. “Tentunya cita-cita yang luhur ini tidak akan mungkin bisa terwujud tanpa kontribusi dan peran serta dari semua pihak termasuk didalamnya adalah para kiai dan para santri,” tuturnya. Dalam membangun sumber daya manusia di Kota Mojokerto, pendidikan pesantren juga terus dapat berkontribusi. “Sehingga pesantren dapat mencetak generasi penerus, para santri-santri yang berkualitas, berintegritas dan bermoral serta mempunyai daya saing. Keberadaan para santri dalam pendidikan merupakan salah satu yang melekat. Karena yang namanya santri itu ya terus menuntut ilmu dari para ulama dan para kiai,” jelasnya. Pada malam kemarin, juga dihadiri Forkopimda, kepala OPD, Camat, Lurah, para ulama, kiai serta ribuan santri di Kota Mojokerto. Kiai Ud juga berkesempatan memberikan hadiah lomba-lomba dalam rangka hari santri yang diadakan oleh Kantor Kementerian Agama Kota Mojokerto. Juga memberikan Mushaf Quran secara simbolis. Acara ditutup dengan dialog budaya yang dipimpin oleh Saiful Amin. (Rr, kha - Humas)