blog-image

HJ. SITI AMSAH MAS’UD YUNUS KETUA TIM PENGGERAK PKK KOTA MOJOKERTO LAKUKAN PENANDATANGAN MOU DENGAN BNN PROP. JATIM Ketua Tim Penggerak PKK Kota Mojokerto Hj. Siti Amsah Mas’ud Yunus melakukan penandatanganan MOU antara Ketua Tim Penggerak PKK Propinsi Jawa Timur dan Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten/Kota Se Jawa Timur dengan Badan Narkotika Nasional (BNN) Propinsi Jawa Timur, serta penyerahan Modul Emo Demo Inovasi di Taman Posyandu dari GAIN (Global Alliance For Improved Nutrition) kepada Ketua Tim Penggerak PKK Propinsi Jawa Timur Dra. Nina Soekarwo, Msi, pada acara Jambore / Temu Kader PKK Prop. Jatim Tahun 2017 bertempat di Hotel Purnama, Batu, Selasa 20 September 2017. Penandatangan ini dilakukan dalam rangka untuk membantu pemerintah untuk menyelamatkan generasi penerus bangsa dari bahaya narkotika, maka MOU yang telah disepakati harus dilaksanakan dengan tanggung jawab oleh semua kader. Menurut Pakde Karwo sapaan Gubernur Jawa Timur bahwa penandatanganan tersebut dilakukan mengingat sumbang sih PKK melalui program-programnya tak bisa dipungkiri telah sangat membantu peningkatan kualitas Sumber Daya manusia (SDM) perempuan di Jawa timur. Pakde Karwo juga menyampaikan bahwa saat ini indek pembangunan gender di Jawa timur nilainya 91,29 % lebih tinggi dari rata-rata nasional. Hal ini membuktikan bahwa perempuan sangat aktif di segala bidang baik bidang ekonomi, sosial dan budaya. Ditambahkan Gubernur peran perempuan sangat diperlukan dalam pembangunan diantaranya karena perempuan adalah akuntan keluarga, pembantu pencari nafkah keluarga dan penaggungjawab pekerjaan domestik. “ Karenanya Pemerintah Propinsi Jawa Timur terus mengutamakan program pengarusutamaan gender dan anggaran respronsif untuk meningkatkan ketrampilan perempuan. Ketua Tim Penggerak PKK Kota Mojokerto Hj. Siti Amsah Mas’ud Yunus juga mengatakan karena peran ibu rumah tangga dan peran PKK dinilai penting dalam membentengi keluarga dari narkoba. Sebab kaum ibu dapat melakukan pengawasan secara aktif pada seluruh anggota keluarganya di rumah. Upaya pembrantasan narkoba sudah sering dilakukan, namun masih sedikit kemungkinan untuk menghindari narkoba dari kalangan remaja dan dewasa, bahkan anak-anak usia SD dan SMP pun banyak yang terjerumus dalam penyahgunaan narkoba. Hingga saat ini upaya yang paling efektif untuk mencegah penyalahgunaan narkoba pada anak-anak adalah pendidikan keluarga. Orang tua diharapkan untuk mengawasi mendidik anaknya agar selalu menjauhi penyalahgunaan narkoba. Kehadiran kurban narkoba dalam keluarga sering menjadi masalah dalam keluarga itu sendiri bahkan dapat menimbulkan penderitaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar penyalahgunaan narkoba dari keluarga yang tidak sehat dan tidak bahagia ( broken home ). Sebaliknya siatu keluarga yang sejahtera yang diliputi suasana yang serasi, selaras dan seimbang dimana anak-anak didik dapat tumbuh dan berkembang fisik, mental dan sosialnya secara optimal merupakan benteng yang kokoh untuk mengatasi dan menanggulangi anacaman dan gangguan, termasuk penaggulangan masalah narkoba.Pengalaman membuktikan bahwa kelompok orang tua, apabila digerakkan dan diberikan pengetahuan, ketrampilan, dukungan dan bantuan, bisa menjadi mitra masyarakat yang paling aktif dalam pencegahan bahaya narkoba.(Orz).