blog-image

KOTA MOJOKERTO TARGETKAN ODF 2019 “1421 KK belum akses jamban “ Pemerintah Kota Mojokerto mentargetkan Open Defication Free (ODF) atau stop Buang Air Besar Sembarangan (BABS) tahun 2019. Diakui penantian ini sangat panjang, padahal masyarakat yang belum akses jamban hanya sekitar 3,60 %. Atau sebanya 1421 KK. Jumlah ini relatif kecil jika dibanding dari jumlah penduduk yang ada. Namun kekurangan itu masih belum dapat dituntaskan secara cepat. Sementra yang sudah ODF 100% adalah Kelurahan Wates, kelurahan Purwotengah dan Keluahan Jagalan. Permasalahan tersebut antara lain terkait masalah ekonomi, terbatasnya lahan, masih banyak masyarakat yang memiliki jamban tetapi tidak memiliki septitank, masyarakat yang kurang peduli lingkungan, rendahnya kesadaran masyarakat membangun jamban sehat secara swadaya. Adanya jaman umum seperti Sanimas yang jauh dari pemukiman. Selain itu juga adanya aturan penggunaan dana hibah terutama terhadap warga miskin. Bagi warga miskin yang belum mampu membangun jamban sendiri juga sangat sulit meneima bantuan yang bersifat pribadi. Sebab pada dasarnya dana hibah itu diberikan hanya kepada lembaga bukan perorangan. Oleh karena itu target ODF tahun 2016 belum bisa tercapai. Dengan adanya pembangunan sanitasi baik anggaran dari pemerintah pusat (DAK) atau dari APBD. Pembahasan masalah ODF dalam Program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) telah dilakukan pada pertemuan bersama konsultan dari Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur bertempat di Aula Dinkes Kota Mojokerto. Pertemuan kali ini melibatkan stake holder diantaranya Kepala Puskesmas dan sanitarian, Camat dan Lurah sekota Mojokerto serta Forum Kota Sehat. Dalam diskusi ini membahas kegiatan yang sudah dilaksanakan dan menentukan rencana tindak lanjut. Disampaikan oleh Dra. Susilowati, kabig Kesehatan Lingkungan diharapkan target ODF bisa lebih awal sebelum tahun 2019, karena hanya tinggal sedikit-sedikit tapi hampir di semua Kelurahan sehingga menjadi banyak. Sementara rencana tindak lanjut pada tahun 2017, ada proyek dari Dinas Perumahan dan Permukiman khusus warga miskin sebanyak 165 unit untuk warga miskin. Pembangunan ipal komunal di Kelurahan Kranggan, Kelurahan Kedundung, Keurahan Blooto, Kelurahan Mentikan dan Kelurahan Kauman. Jika pekerjaan ini terealisasi maka akses sanitasi akan bertambah dan ODF lebih cepat. (ri)