blog-image

DEKLARASI KOTA MOJOKERTO BEBAS TUBERKOLOSIS Selasa(21/3/2017) bertempat di Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Mojokerto telah berlangsung Deklarasi Kota Mojokerto Bebas Tuberkulosis oleh SSR Community TB-HIV Care Aisyiyah Kota Mojokerto bersama Dinas Kesehatan Kota Mojokerto, Puskesmas, Rumah Sakit, dan Organisasi Masyarakat telah bertanda tangan untuk melaksanakan langkah nyata Penanggulangan Tuberkolosis. Dihadidiri oleh Walikota Mojokerto, Drs. H. Mas’ud Yunus, Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah, Ketua Pimpinan Daerah Aisyiyah Kota Mojokerto, Kepala Dinas Kesehatan, Kepala Dinas Sosial, Direktur RSUD, Direktur Rumah Sakit Hasanah, Kepala Puskesmas se Kota Mojokerto, Ketua Organisasi Masyarakat dan Kader TB – HIV. Tujuan dilaksanakan Deklarasi Kota Mojokerto Bebas Tuberkulosis oleh SSR Community TB-HIV Care Aisyiyah Kota Mojokerto menurut Hj. Sudarmi, Pimpinan Daerah Aisyiyah Kota Mojokerto, secara umum untuk mendorong terwujudnya masyarakat Kota Mojokerto bebas TB dan secara khusus untuk meningkatkan komitmen Aisyiyah dalam penanggulangan TB, memperkuat gerakan masyarakat dalam penaggulangan TB, mengembangkan inovasi kegiatan program, mensdorong penjangkauan pasien TB di titik-titik kantong, kumuh dan daerah yang belum twerjangkau serta untyuk mendorong peran stakeholder TB untuk lebih mendukung penanggulangan TB di Kota Mojokerto. Disaksikan Walikota Mojokerto Drs. H. Mas’ud Yunus, SSR Community TB-HIV Care Aisyiyah Kota Mojokerto bersama Dinas Kesehatan Kota Mojokerto, Puskesmas, Rumah Sakit, dan Organisasi Masyarakat telah mendeklarasikan penanggulangan TB menyatakan siap untuk : 1. Bekerja sama dan berperan aktif sesuai potensi masing-masing; 2. Mendukung, mendorong dan membuat ide inovatif sebagai gerakan mewujudkan Kota Mojokerto bebas Tuberkolosis ; 3. Bersama Pemerintah Daerah menanggulangi TB termasuk didalamnya mendorong ditingkatkannya anggaran terkait persediaan nutrisi tambahan bagi penderita TB ; 4. Mendorong terlaksananya pelayanan TB standard disemua fasilitas kesehatan baik Pemerintah maupun swasta; 5. Lebih meningkatkan penanggulangan TB dilingkungan khusus seperti Lembaga Masyarakat wilayah kumuh serta daerah renta TB; 6. Mengkampanyekan informasi tentang TB dan Stop TBdan stop penyebarannya; 7. Mendorong terbentuknya masyarakat peduli TB. Walikota Mojokerto Drs. H. Mas’ud Yunus, dalam sambutannya mengatakan bahwa Kota Mojokerto merupakan kota terpadat penduduknya nomor 3 di Jawa Timur setelah Surabaya dan Malang. Sebagai Kota terpadat rawan penyakit menular termasuk penyakit Tuberkolose. Terkait dengan hal tersebut harus kita tanggulangi secara bersama tidak cukup dari pemerintah saja peran serta masyarakat sangat diharapkan seperti yang dilakukan oleh Aisyiyah sebagai organisasi perempuan persyarikatan Muhammadiyah telah memiliki perhatian khusus pada masalah kesehatan dalam penanggulangan TB, bahkan menurut Ketua Pimpinan Daerah Aisyiyah Kota Mojokerto program penanggulangan TB ini sudah menjadi program unggulan Aisyiyah bidang kesehatan. Oleh karenanya Walikota Mojokerto memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada Aisyiyah yang telah ikut berperan serta ikut mewujudkan Kota Mojokerto yang sehat. Hj. Sudarmi, Pimpinan Daerah Aisyiyah Kota Mojokerto menyampaikan untuk mempercepat pembrantasan TB di Kota Mojokerto bahwa tanggal 24 Maret ditetapkan sebagai hari TB sedunia, ini adalah momen paling penting untuk mengajak berbagai elemen masyarakat untuk berpartisipasi dalam penaggulangan TB dan mengingatkan masyarakat akan ancaman kuman TB masyarakat agar waspada, berusaha mencari solusinya dan terus berupaya menanggulangi penyebarannya penyakit TB. Tujuan gerakan ini adalah agar tidak ada lagi manusia yang terjangkit bahkan meninggal akibat kuman TB maka seluruh warga harus teerlibat dalam pembrantasan TB. Untuk mencapai tujuan tersebut maka Community TB-HIV Care Aisyiyah Kota Mojokerto mengambil tema peringata TV Day 2017 “ Gerakan Masyarakat TOSS ( Temukan Obati Sampai Sembuh “ dimulai dari Keluarga. Dengan tema ini Sudarmi berharap semua pihak, komunitas, pemerintah dan masyarakat untuk meningkatkan kesadarannya dan terlibat langsung serta berkolaborasi dalam upaya penananggulangan TB . Ditambahkan Sudarmi kegiatan lain yang dilakukan Aisyiyah dalam menanggulang TB yaitu yang sudah berjalan mulai tanggal 7 sampai dengan 20 Maret 2017 kegiatan ketuk 1000 pintu yang dfilakukan oleh kader dengan jangkauan 10 titik Kelurahan dengan menggerakkan sepuluh tim dari 48 kader terpilih dan terlatih yang dibentuk oleh Community TB-HIV Care Aisyiyah, sehingga dengan kegiatan tersebut diharapkan mewujudkan Kota Mojokerto bebas TB bisa terwujud. Setelah penandatanganan komitmen bersama dilanjutkan penganugerahan Award untuk kader terbaik sebagai berikut : No. Nama kader terbaik Asal Capaian suspek 1 Farida Kelurahan Mentikan 14 Suspek 2 Titis Kelurahan Mentikan 11 Suspek 3 Indah Tri Kelurahan Blooto 9 Suspek 4 Puskesmas terbaik Puskesmas Kedundung 35 Suspek 5 Puskesmas terbaik Puskesmas Mentikan 34 Suspek (Orz).