blog-image

SEKDAKOT BUKA ACARA PEMANTAPAN NILAI-NILAI KEBANGSAAN DAN BELA NEGARA BAGI PERANGKAT KELURAHAN DAN KECAMATAN DI BATU MALANG Sebanyak 60 (enam puluh) orang terdiri dari perangkat Kecamatan dan Kelurahan tengah mengikuti acara pemantapan nilai-nilai Kebangsaan dan bela negara tahun 2017 yang digelar oleh Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Mojokerto. Acara pemantapan nilai-nilai Kebangsaan dibuka oleh Sekretaris Daerah Kota Mojokerto Mas Agoes Nirbito Moenasi Wasono, SH, M.Si , bertempat di Batu Paraside Resort Hotel, Kota Malang Rabu (8/3/2017). Pembukaan acara Pemantapan nilai-nilai Kebangsaan dan bela negara ini diawali dengan laporan dari Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan politik Kota Mojokerto Anang Fahruroji, S.Sos. M.Si. Dalam laporan tersebut disampaikan bahwa kegiatan ini berlangsung selama 2 (dua) hari mulai tanggal 8 Maret sampai dengan tanggal 9 Maret 2017 , diikuti oleh 60 (enam puluh) orang dengan tujuan untuk membangkitkan rasa dan semangat Kebangsaan. Serta mempertebal jiwa Kebangsaan yang dilandasi semangat dalam berbangsa dan bernegara serta berbagi dan memperkaya cara pandang atau wawasan para birokrat dalam memahami nilai-nilai Kebangsaan yang berdasar pada empat konsensus dasar bangsa yakni Pancasila, Undang-undang Dasar 1945, Bhineka Tunggal Ika, dan Negara kesatuan republik Indonesia (NKRI) dan rela berkurban demi kepentingan bangsa dan negara. Kegiatan yang berlangsung selama 2 hari peserta mendapatkan materi dari 5 nara sumber ini Anang berharap peserta dapat meningkat pengetahuannya tentang wawasan Kebangsaan dan selanjutnya menciptakan harmonisasi ditengah-tengah keragaman masyarakat dan peserta menjadi mediator tentang wawasan Kebangsaan dalam masyarakat. Sekretaris Daerah Kota Mojokerto Mas Agoes Nirbito Moenasi Wasono, SH, M.Si , mewakili Walikota Mojokerto yang secara resmi membuka acara tersebut mengatakan bahwa bangsa Indonesia ini adalah bangsa yang besar, dengan keaneka ragaman suku, budaya serta agama. Hal tersebut menunjukkan bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang besar dan memiliki potensi budaya yang beragam sehingga dapat mewarnai peradaban dunia dan kesejajaran dengan bangsa-bangsa lainnya dalam percaturan internasional. Dengan kemajemukan tersebut di satu sisi lain merupakan kekayaan dalam pembangunan bangsa, namun disisi lain menimbulkan potensi konflik apabila tidak dikelola dengan baik. Melalui pelaksanaan acara pemantapan nilai-nilai Kebangsaan dan bela negara ini kemajemukan dan pluralitas bangsa Indonesia harus dikelola secara baik dan harus dipertahankan dengan cara memelihara, melindungi agar senantiasa menjadi kekuatan bersama dalam membangun masyarakat berbangsa dan bernegara. Untuk menghadapi berbagai ancaman dan tantangan globalisasi, diperlukan wawasan Kebangsaan dalam memperkuat semangat nasionalisme melalui pendidikan bela negara. Upaya bela negara adalah sikap dan perilaku warga negara yang dijiwai oleh kecintaan kepada NKRI yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Adapun bela negara bukan hanya menjadi tanggung jawab TNI dan POLRI sajatetapi merupakan tugas segenap warga negara Indonesia. Kita harus dapat membuktikan diranah internasional bahwa negara Indonesai adalah yang besar, kuat, bermartabat dan mandiri dalam bingakian NKRI. Maka dari itu pesan sekdakot menanamkan wawasan nusantara dan wawasan Kebangsaan menjadi hal yang harus dilakukan.(Orz). Sebanyak 60 (enam puluh) orang terdiri dari perangkat Kecamatan dan Kelurahan tengah mengikuti acara pemantapan nilai-nilai Kebangsaan dan bela negara tahun 2017 yang digelar oleh Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Mojokerto. Acara pemantapan nilai-nilai Kebangsaan dibuka oleh Sekretaris Daerah Kota Mojokerto Mas Agoes Nirbito Moenasi Wasono, SH, M.Si , bertempat di Batu Paraside Resort Hotel, Kota Malang Rabu (8/3/2017). Pembukaan acara Pemantapan nilai-nilai Kebangsaan dan bela negara ini diawali dengan laporan dari Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan politik Kota Mojokerto Anang Fahruroji, S.Sos. M.Si. Dalam laporan tersebut disampaikan bahwa kegiatan ini berlangsung selama 2 (dua) hari mulai tanggal 8 Maret sampai dengan tanggal 9 Maret 2017 , diikuti oleh 60 (enam puluh) orang dengan tujuan untuk membangkitkan rasa dan semangat Kebangsaan. Serta mempertebal jiwa Kebangsaan yang dilandasi semangat dalam berbangsa dan bernegara serta berbagi dan memperkaya cara pandang atau wawasan para birokrat dalam memahami nilai-nilai Kebangsaan yang berdasar pada empat konsensus dasar bangsa yakni Pancasila, Undang-undang Dasar 1945, Bhineka Tunggal Ika, dan Negara kesatuan republik Indonesia (NKRI) dan rela berkurban demi kepentingan bangsa dan negara. Kegiatan yang berlangsung selama 2 hari peserta mendapatkan materi dari 5 nara sumber ini Anang berharap peserta dapat meningkat pengetahuannya tentang wawasan Kebangsaan dan selanjutnya menciptakan harmonisasi ditengah-tengah keragaman masyarakat dan peserta menjadi mediator tentang wawasan Kebangsaan dalam masyarakat. Sekretaris Daerah Kota Mojokerto Mas Agoes Nirbito Moenasi Wasono, SH, M.Si , mewakili Walikota Mojokerto yang secara resmi membuka acara tersebut mengatakan bahwa bangsa Indonesia ini adalah bangsa yang besar, dengan keaneka ragaman suku, budaya serta agama. Hal tersebut menunjukkan bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang besar dan memiliki potensi budaya yang beragam sehingga dapat mewarnai peradaban dunia dan kesejajaran dengan bangsa-bangsa lainnya dalam percaturan internasional. Dengan kemajemukan tersebut di satu sisi lain merupakan kekayaan dalam pembangunan bangsa, namun disisi lain menimbulkan potensi konflik apabila tidak dikelola dengan baik. Melalui pelaksanaan acara pemantapan nilai-nilai Kebangsaan dan bela negara ini kemajemukan dan pluralitas bangsa Indonesia harus dikelola secara baik dan harus dipertahankan dengan cara memelihara, melindungi agar senantiasa menjadi kekuatan bersama dalam membangun masyarakat berbangsa dan bernegara. Untuk menghadapi berbagai ancaman dan tantangan globalisasi, diperlukan wawasan Kebangsaan dalam memperkuat semangat nasionalisme melalui pendidikan bela negara. Upaya bela negara adalah sikap dan perilaku warga negara yang dijiwai oleh kecintaan kepada NKRI yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Adapun bela negara bukan hanya menjadi tanggung jawab TNI dan POLRI sajatetapi merupakan tugas segenap warga negara Indonesia. Kita harus dapat membuktikan diranah internasional bahwa negara Indonesai adalah yang besar, kuat, bermartabat dan mandiri dalam bingakian NKRI. Maka dari itu pesan sekdakot menanamkan wawasan nusantara dan wawasan Kebangsaan menjadi hal yang harus dilakukan.(Orz).