blog-image

“Kita sangat butuh kolaborasi dengan daerah lain yang lebih maju. Ini seiring dengan semangat tahun 2017 yaitu semangat kreasi, inovasi dan prestasi untuk kemajuan Kota Mojokerto,” tutur Wali Kota Mojokerto Mas’ud Yunus usai penandatanganan MoU kerjasama jaringan lintas perkotaan dengan Wali Kota Bandung Ridwan Kamil Rabu (8/3/2017) malam. Bertempat di Rumah Dinas Wali Kota Blitar, penandatanganan dengan Ridwan Kamil dilakukan oleh 7 pimpinan daerah antara lain Wali Kota Mojokerto, Wali Kota Blitar, Wali Kota Probolinggo, Wali Kota Tanjung Balai, Bupati Malang, Bupati Buleleng dan Bupati Kediri. Sebelumnya Pemerintah Kota Mojokerto melalui Wali Kota mengajukan usulan kerja sama jaringan lintas perkotaan kepada Wali Kota Bandung. Hal inipun disambut baik oleh pihak Pemkot Bandung dengan dilaksanakannya kolaborasi lintas perkotaan dengan beberapa daerah yang berlangsung kemarin. “Dalam penyelenggaraan pemerintah daerah, kita harus mengedepankan integrasi dan kolaborasi. Apa yang sudah dicapai Pemkot Bandung ini harus bisa diterapkan di Kota Mojokerto. Nah begitu juga sebaliknya, demi kemajuan bersama. Jika kita punya program yang bagus, Program Pusyar misalnya, daerah manapun juga bisa belajar dari Kota Mojokerto,” tuturnya. Wali Kota Mas’ud Yunus lantas menyampaikan bahwa harmonisasi dan sinkronisasi program ini dalam rangka percepatan dan pemerataan pembangunan serta peningkatan kerja sama masyarakat. Kesepakatan bersama ini yaitu dalam rangka melaksanakan alih pengetahuan dan pengalaman best practices antar pemerintah daerah. Banyak hal yang harus dikolaborasikan dengan Pemkot Bandung dalam nota kesepahaman tersebut. Terlebih untuk mewujudkan pengembangan smart city dan e-government di Kota Mojokerto berbasis aplikasi. “Bayangkan saja untuk mengembangkan smart city, Kota Bandung menghabiskan anggaran 50 milyar rupiah dalam tiga tahun terakhir. Tapi dengan adanya kolaborasi ini Kota Mojokerto dapat memangkas anggaran yang sangat besar,” jelas Mas’ud Yunus. Sementara itu Wali Kota Bandung Ridwan Kamil dalam sambutannya menuturkan bahwa dengan teknologi smartcity ini Kota Bandung banyak lompatan prestasi. Dari ranking 200 ke ranking 1 penilaian dari Menpan RB, dari ranking puluhan sampai ke 10 besar untuk rapor Mendagri, pelayanan publik yang semakin baik, open goverment ranking 1. “Kalau kita tidak berbagi, semua akan cari-cari dan biaya sangat mahal. Coba kalau semua belanja untuk problem yang sama untuk uang yang sama, kita mubazir triliunan rupiah," sebut Ridwan Kamil. Ia pun menyampaikan bahwa dengan kolaborasi, ketika ada yang meminta tinggal diberikan aplikasi tersebut. (Rr - Humas)