blog-image

Siapapun yang memberikan ide-ide untuk menjadikan Kota Mojokerto lebih maju, akan selalu diapresiasi oleh Wali Kota Mojokerto Mas’ud Yunus. Tak terkecuali pencetus ide nama jembatan penghubung antara wilayah Pulorejo dan Blooto yang baru-baru ini diresmikan. Saat peresmian tersebut dalam sambutan, Wali Kota ingin memberi reward seorang ibu pengusul nama jembatan Rejoto. Jumat (24/2) Wali Kota memenuhi janjinya untuk memberi reward tersebut. Wali Kota Mas’ud Yunus lantas memanggil ke panggung seorang ibu bernama Nur Ifah saat membuka Pagelaran Wayang Kulit di atas jembatan Rejoto tersebut. Pagelaran Wayang merupakan bentuk uri-uri budaya jawa dalam meresmikan sebuah tempat. Nama Rejoto ini ternyata ada dua usulan yang sama. Pertama yaitu ketika tahun 2014 Wali Kota mendapatkan usulan saat acara dialog interaktif di Kelurahan Pulorejo. Dan kedua ketika PSN di lingkungan Trenggilis ada seorang ibu bernama Nur Ifah ini yang pada waktu itu mengusulkan kalau nanti jembatan sudah jadi agar diberi nama rejoto yaitu singkatan Pulorejo dan Blooto. “Dengan adanya nama itu, Pulorejo-Blooto ini benar-benar rejo dan gak sepi. Saya sangat berterima kasih. Siapapun yang mempunyai jasa, mempunyai kreasi untuk memajuan Kota kita tercinta, saya selalu memberikan reward. Apalagi pada tahun 2017 ini saya berikan tema yaitu tahun kreasi, inovasi dan prestasi,” tutur Wali Kota sembari memberikan uang tunai satu juta rupiah kepada Nur Ifah. Wali Kota juga mengajak kepada seluruh warga kota mojokerto untuk terus berkreasi, berinovasi dan berprestasi untuk mojokerto service city. Dengan itu insyaAllah visi Kota Mojokerto sebagai kota maju akan bisa kita wujudkan bersama. Pembangunan jembatan ini sudah dirintis sejak jaman pemerintahan Wali Kota Abdul Gani Soehartono. Ide dan gagasan beliau itu untuk menghubungkan masyarakat blooto dan masyarakat pulorejo agar meningkat ekonominya dan kesejahteraannya. “Alhamdulillah gagasan dari beliau bisa kita wujudkan yang tujuannya tidak lain yaitu untuk meningkatkan rasa kebersamaan kita sebagai warga Kota Mojokerto. Harapan kami tidak hanya menghubungkan secara fisik saja, tetapi secara mental, budaya dan membangun kebersamaan dan kesejahteraan,” lanjut Wali Kota. Mas’ud Yunus juga menyampaikan bahwa pihaknya telah mengetahui bahwa Jembatan Rejoto telah dimanfaatkan untuk perekonomian masyarakat setempat. Ia mewanti-wanti masyarakat agar selalu menjaga ketertiban dan kebersihan lingkungan tersebut serta menjaga kenyamanan. “Saya minta dengan sangat, pemanfaatan jalan di sepanjang jalan Jembatan Rejoto ini harus diperhatikan ketertibannya dan kebersihannya. Setelah kegiatan sampahnya mohon untuk dibersihkan. Jangan sampai membuang sampah di sungai, buanglah sampah pada tempatnya sehingga sampah itu nanti bisa dikelola dengan baik,” pesannya. (Rr, kha - Humas)