blog-image

DINAS KOPERASI USAHA MIKRO DAN TENAGA KERJA LATIH DAUR ULANG SAMPAH BAGI PENYANDANG DISABILITAS Untuk Bekal Peluang Usaha dan Ciptakan Manusia Yang Mandiri Walaupun menjadi penyandang disabilitas tidak menjadi halangan bisa menciptakan peluang usaha dan mampu menjadi manusia yang mandiri karena melalui Pemerintah Kota Mojokerto bersama-sama dengan Dinas Koperasi Usaha Mikro dan Tenaga Kerja Kota Mojokerto bekerja sama Persatuan Penyandang Disabilitas Indonesia (PPDI) terus berupaya untuk memberdayakan para penyandang disabilitas di Kota Mojokerto dengan menggelar Pelatihan Daur Ulang Sampah selama 17 (tujuh belas) hari, berlangsung akhir Pebruari 2017, bertempat di MBE Jalan Raden Wijaya Mojokerto. Hal tersebut dilakukan untuk mengatasi tantangan besar yang kita hadapi saat ini adalah tingginya jumlah pengangguran utamanya para penyandang disabilitas dan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia serta persaingan pasar global dan Masyarakat Ekonomi. Sebagaimana yang dicita-citakan oleh Pemerintah Kota Mojokerto para penyandang disabilitas agar bisa memasuki peluang kerja atau membuka usaha kerja sendiri di rumah para penyandang disabibilitas harus memiliki ketrampilan. Peserta tidak sekedar memperoleh pengetahuan dan teori saja akan tetapi peserta langsung diajak praktek tentang cara-cara pembuatannya yaitu praktek membuat Taplak, tas, bunga dan Vas bunga yang bahannya berasal dari daur ulang sampah . Selanjutnya peserta harus mau mencoba sesuai dengan pengetahuan dan hasil praktek yang diperolehnya selama dalam pelatihan kemudian peserta diharapkan dapat membuka wirausaha dan mencipkan lapangan pekerjaan baru akhirnya dapat meningkatkan Ekonomi Keluarga sehingga taraf hidupnya meningkat yang berarti dapat mengurangi jumlah pengangguran di Kota Mojokerto.Jelas Dra. Hj. Sri Yuli Yuniarti, MM, Kepala Bidang Tenaga Kerja Selama pelatihan peserta didampingi instruktur dari Pusat Pemberdayaan Lingkungan Terpadu (PPLT) Anis dan Suliyati membuat taplak, tas, bunga dan vas bunga dan seorang motivator Choirul Muslim dari Majapajit Training Center sebagai motivasi. Menyampaikan tentang kiat-kiat menjadi wirausaha sukses diantarnya harus kreatif, berinovatif dan yang lebih penting membentuk jaringan dengan kelompok komunitas dan pemasaran jaringan Online. Selain itu harus kreatif ada ide-ide unik dari produknya misalnya Kota Mojokerto terkenal dengan onde-onde. Bagaimana hasil produk onde-onde tidak seperti biasanya misalnya onde-onde sosis. Produk ini dijual harga yang sama tetapi ada bedanya supaya dapat menarik konsumen. Kata Choirul pada saat mendampingi anak-anak praktek hari Senin (27/2/2017). Dalam pelatihan tersebut Choirul Muslim berharap adanya sebuah wadah yang menampung hasil karya peserta pelatihan ketrampilan kemudian wadah ini menjadi bapak angkat. Dan selanjutnya ada kerja sama dengan Bank Sampah dari masing-masing RW karena produk yang dibuatnya bahannya dari sampah. Hal tersebut juga dimaksudkan sesuai misi Walikota Mojokerto bahwa lingkungan harus bersih dari sampah, inilah solusinya ada kegiatan pelatihan ketrampilan yang berbahan dari sampah. Sehingga dengan adanya pelatihan selain lingkungan menjadi bersih dan sehat dapat mengurangi jumlah pengangguran. Jenis ketrampilan lain yang diperoleh peserta kerajinan tangan berbahan kain perca , flanel, stoking, Aklirik yang dipandu instruktur dari NF. Asesoris, Malihatin, Ita dan Indah praktek membuat bros, gantungan kunci, bando, boneka jari, vas bunga berbahan dari handuk, bunga stoking dan bros dari Aklirik.(Orz).