blog-image

BAKESBANGPOL ADAKAN SOSIALISASI “ PERANAN WANITA DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI KEBANGSAAN “ Untuk pertama kalinya di tahun 2017 Bakesbangpol Kota Mojokerto mengadakan Kegiatan Sosialisasi Nilai-nilai Kebangsaan dengan format baru, dimana pada awal Pembukaan di adakan Gelar Tarian Tradisional, agar para peserta merasa terhibur, tidak monoton untuk mendengar materi-materi saja, tapi disegarkan ingatan kita bersama akan budaya bangsa Indonesia yang banyak ragamnya, kali ini peserta disuguhkan tari Gambyang juga tari tradisional lainnya sebelum peserta diberikan materi. Ketua Tim Penggerak PKK Kota Mojokerto dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan oleh Ketua Pokja IV PKK Kota Mojokerto Endang Sutiadi mengatakan bahwa perempuan merupakan bagian dari kehidupan yang berperan aktif dalam pembangunan secara langsung dan tidak langsung. Ibu-ibu sebagai patner Pemerintah Daerah dalam Pembangunan, khususnya pembangunan keluarga yang sejahtera berwawasan kebangsaan, tentu dalam prakteknya di lapangan akan dihadapkan dengan hal-hal yang baru, yang sebelumnya tidak diketahui atau di dapatkan. Terlepas dari konsensus kita bersama sebagai suatu bangsa yang hidup dalam negara yang memiliki empat konsensus dasar yaitu Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika. Konsensus tersebut menjadi acuan untuk mencapai Indonesia yang maju, makmur dan sejahtera yang merupakan cerminan dari kehidupan di masyarakat. Dewasa ini, nilai-nilai kebangsaan menjadi suatu hal yang tidak populer lagi. Ditengah-tengah masyarakat telah berkembang sifat individualistis, solidaritas kelompok yang sempit dengan latar belakang suku, agama, ras dan adat istiadat. Masalah kebangsaan yang timbul belakangan ini dapat di atasi secara beradab dan elegan, apabila terdapat toleransi dan diselesaikan secara musyawarah untuk mencapai kesepakatan, bukan dengan aksi anarkis. Kemajemukan atau multi kultur dan multi etnis yang kita miliki merupakan kekayaan yang dapat menjadi kekuatan positif jika dikelola dengan baik. Namun disisi lain, hal ini dapat menjadi potensi konflik sosial, bila tidak dikelola dengan baik yang tentu berdampak negatif bagi pembangunan. Disinilah peran Ibu-ibu sebagai Patner Pemerintah dan Tokoh Masyarakat untuk memahami dan menghayati kekuatan positif dari kultur etnis dalam membangun kesejahteraan keluarga. Arus globalisasi tidak dapat dihindari serta sangat berpengaruh pada afinitas kebangsaan dan oleh karena itu perlu disikapi dengan arif dan bijaksana. Arus globalisasi dapat menyebabkan nilai-nilai yang mengikat persatuan bangsa terabaikan, nilai-nilai kebangsaan, kesetaraan, faham liberalisme tanpa dilandasi oleh adat budaya akan melunturkan semangat nasionalisme. Gerakan memperkokoh nilai-nilai kebangsaan tidak saja menjadi tugas pemerintah saja namun juga menjadi tanggung jawab kita bersama baik Pemerintah, Tokoh Masyarakat, Generasi Muda, Ormas, Organisasi Perempuan untuk saling bersinergi dalam mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, sehingga dapat memperkuat ketahanan nasional dan tetap tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia. Kaum wanita, memiliki peran penting untuk menanamkan nilai-nilai kebangsaan, kebersamaan dan mutualisme kepada anak bangsa yang berperan untuk melanjutkan jalannya pembangunan di era mendatang. Karena itu saya sangat mengapresiasikan kegiatan seperti ini, sebagai bentuk tanggung jawab sebagai orang tua maupun warga negara untuk terus berupaya menggelorakan semangat nasionalisme, patriotisme dan cinta tanah air. Intinya adalah demokrasi dan nsionalisme harus dibangun dan dikembangkan secara bersamaan dan untuk itu perlu komitmen dan kerjasama dari kita semua. Sementara Anang Fahrurroji, S.Sos, M.Si Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Mojokerto dalam laporannya maksud dan tujuan dilaksanakan kegiatan adalah untuk : Meningkatkan kesadaran masyarakat bahwa dirinya adalah warga negara NKRI yang memiliki UUD 1945 dan Pancasila; Meningkatkan Pemahaman akan hak dan kewajibannya serta mempunyai rasa bangga dan cinta tanah air; Rela berkorban demi kepentingan negara dan bangsa. Kegiatan dilaksanakan 8/2/2017 di Raden Wijaya Convention Hall yang di ikuti 100 orang dari Organisasi wanita Se-Kota Mojokerto dengan menghadirkan Narasumber : Drs. Ec. Jonathan Judianto, MMT Kepala Bakesbangpol Propinsi Jawa Timur; Kol. Inf. Didi Suryadi, MAP dari KODAM V/Brawijaya; Drs. Paso Deka Dewanto, M.Si dari Badan Diklat Propinsi Jawa Timur. (Sef).