blog-image

MUJI WARGA KELURAHAN MAGERSARI TUNA NETRA DAN SEBATANGKARA Muji 63 tahun warga RW.02 Lingkungan Mulyosari Kelurahan Magersari Kecamatan Magersari Kota Mojokerto, kehidupannya sungguh sangat memprihatinkan. Kondisi ini diketahui oleh Kepala Dinas Kesehatan Kota Mojokerto Dra.Cristiani Indah Wahyu, Apt,M.Si bersama tim dari SKPD dan para kader saat mengadakan kunjungan PSN terintegrasi di Kelurahan Magersari jumat 27/1/2017. Saat ditanya, Muji mengaku mempunyai 2 (dua) orang putra yang keduanya sudah berkeluarga dan berada diluar Kota. Sementara isterinya sudah lama meninggalkannya dan sudah hidup bersama orang lain. Nasib Muji sungguh memprihatinkan, sehari-hari kebutuhan isi perut bergantung pada tetangga sekitar yang memberinya. Sesekali putranya datang memberikan uang namun tidak cukup untuk makan. Sepanjang hari Muji dalam keadaan gelap karena kedua matanya sudah tidak lagi melihat dengan jelas seperti sediakala. Saat ingin beli makanan nasi bungkus, Muji dengan meraba-raba kedua tanggannya untuk membeli makanan di warung. Muji pun hanya bisa pasrah tidak ada lagi yang bisa diharapkan, lantaran kedua putranya juga dalam kondisi yang kurang menguntungkan. Jadi tidak ada yang diberikan kepada sang ayah secara rutin setiap bulan. Hal yang memprihatinkan lagi, saat melihat didepan tembok rumah tertulis “Rumah ini dijual” . Melihat ini kontan saja Kadinkes mencoba memberikan solusi, agar Muji mau menempati Liposos yang ada di Kelurahan Kedundung. Di Liposos ini, kata Indah, para penghuni hidupnya lebih teratur, urusan makan dan kesehatan sudah ada yang merawatnya. “ Pak Muji tinggal beribadah saja” tambah Indah. Mendengar pernyataan itu, Muji mengiyakan, dan berkata menunggu berunding dengan putranya. Dari sinilah PSN terintegrasi dapat menjawan persoalan yang dihadapi oleh masyarakat. Untuk penanganan Muji, Indah berharap kepada ketua RT/RW dan Lurah serta para kader dan Puskesmas bisa menfasilitasi berkoordinasi dengan Dinas Sosial agar dapat menempati Liposos milik Pemerintah Kota Mojokerto (ri)