blog-image

SHOLAT IED DI MASJID SHOLAHUDDIN WATES

Dipagi yang mulia hari Rabu (6/7/2016) umat islam seluruh dunia merayakan kemenangan hari Raya Idul Fitri. Dihari yang fitri ini kita mengumandangkan takbir, takmit untuk menyatakan raya syukur mensucikan asmanya seluruh membahana  bersaut-sautan sebagai tanda datangnya kemenangan menuju keridoan ilahi masyarakat disekitar Masjid Sholahuddin Wates Kecamatan Magersari usai melakukan sholat shubuh berduyun-duyun mendatangi Masjid Sholahuddin untuk melaksanakan sholat ied bersama-sama dengan jamma’ah sholat idul fitri, pengurus takmir dan para alim ulama. Beberapa pengumuman yang disampaikan oleh Takmir Masjid Sholahuddin sebelum sholat ied dimulai mengenai penerimaan zakat fitrah dari Baznas Kota Mojokerto , zakat mall, infaq dan sadoqoh yang didistribusikan kepada anak yatim piatu, fakir miskin,  dan anak kurang mampu. 

Zainal Arifin selaku Imam Sholat ied dalam ceramah agama menyampaikan bahwa mulai hari ini kita telah ditinggalkan oleh bulan ramadhan dan siapapun tidak ada yang bisa menjamin tahun depan kita akan bertemu lagi dengan bulan ramadhan karena semua  yang hadir ini tidak mengetahui apa yang akan terjadi nanti kapan dan cara apa kita akan mati itu adalah rahasia Allah. Namun kita semua masih berharap bisa berjumpa lagi bulan ramadhan tahun depan.

 Masalah mati relevan bagi siapa saja semua makhluk hidup pasti akan mengalami kematian,sekecil apapun perbuatan baik/ jelek akan terlihat.  Dalam bulan ramadhan kita telah dididik menjadi orang yang muttaqiin (takwa) mentaati segala perintahnya dan menghindari segala larangannya. Mungkin kita dalam bulan ramadhan kita merasa sudah baik dengan menjalankan ibadah puasa, sholat teraweh, tadarus alqur’an, sholat malam, dan beramal sholeh lainnya dan sekarang yang menjadi pertanyaan kita apakah perbuatan-perbuatan baik selama bulan suci ramadhan itu membekas pada diri kita itulah yang perlu kita evaluasi. Karena yang sulit bagi manusia usai ramadhan harus tetap menjaga konsistensi yaitu pada bulan – bulan berikutnya diluar bulan suci Ramadan  diharapkan tetap menjalankan ibadah seperti yang kita lakukan pada bulan ramadhan salah satu contoh tetap membaca alqur’an setiap hari. Itulah yang dapat dikatakan orang yang sukses menata hati.

Andai kata seluruh umat islam diseluruh dunia ini bertaqwa tidak ada perzinahan yang marak sekarang ini  ,  tidak ada korupsi  dan perbutan maksiat lainnya maka umat islam harus bersatu menjadi orang muttaqiin penuhi negeri ini dengan moral yang tinggi. Melalui momentum ini mari kita hidup diakhir jaman ini banyak-banyaklah intropeksi diri, jadilah orang yang pandai mengevaluasi dirinya sendiri yaitu memikirkan amal apa yang akan kita berikan nanti untuk bekal hidup setelah mati dengan memaksimalkan melaksanakan pesan-pesan ramadhan sehingga kita kembali menjadi manusia yang fitroh.(Orz).