blog-image

Bumi ini harus kita selamatkan dengan penghijauan. Kalau bumi ini hijau maka kita dan generasi yang akan datang dapat terus sehat dan dapat hidup nyaman. “Sehingga kalau kita dapat terus sehat maka derajat kesehatan masyarakat Kota Mojokerto dapat meningkat, produktivitas juga semakin meningkat,” kata Walikota Mojokerto Mas’ud Yunus pada ratusan pelajar sekolah se-Kelurahan Pulorejo Jumat (9/1).

                Walikota Mas’ud Yunus, Wakil Walikota Suyitno, Sekretaris Daerah Mas Agoes Nirbito Moenasi Wasono, Asisten dan Kepala SKPD kemarin hadir mendampingi Kader Motivator Kesehatan pada Gerakan PSN Kota Mojokerto Berseri Terintegrasi di Lingkungan Pulowetan, Kelurahan Pulorejo.

                Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) kemarin merupakan kegiatan PSN model baru yang pertama diselenggarakan di awal tahun 2015. Selain mencari jentik nyamuk, Walikota, Wawali dan Sekda yang masing-masing blusukan ke rumah-rumah juga membersihkan sampah bersama warga untuk dipisah dan diangkut menggunakan gerobak sampah bermotor.

Tak berhenti sampai di situ, tiga pejabat tinggi pemkot juga blusukan ke gang-gang kecil melihat saluran air, drainase dan memantau kesadaran masyarakat dalam membersihkan lingkungannya. “Dengan cara turun langsung ke lokasi seperti ini, kita bisa tahu apa saja pembangunan yang diperlukan oleh masyarakat. Hasil dari PSN yang terintegrasi ini juga akan menjadi pertimbangan untuk melakukan program bedah kampung,” jelas Mas’ud Yunus di sela blusukannya.

Pada PSN terintegrasi kali ini, pejabat Pemkot juga melakukan penanaman pohon maja di sepanjang tepi lapangan Pulorejo bersama pelajar. “Pohon maja ini sudah dilakukan pembibitan. Nanti setiap kantor saya wajibkan menanam pohon bersejarah ini,” kata Walikota.

Sebelum menanam pohon, Walikota menghimbau kepada pelajar bahwa sekolah-sekolah dan lingkungan sekitarnya harus bersih dari jentik nyamuk dan sampah. “Anak-anak harus melaksanakan pola hidup bersih dan sehat. Cuci tangan pakai sabun. Dan makanannya tidak boleh yang mengandung zat-zat yang membahayakan. Karena itu makanan yang di jual di sekolah-sekolah akan selalu kita periksa,” tegasnya.

                Mas’ud juga menghimbau kepada pelajar se-Kelurahan Pulorejo agar dapat berbahasa inggris. Karena Pulorejo akan dijadikan kampung inggris maka pelajar di Pulorejo harus pandai berkomunikasi dengan menggunakan bahasa inggris. “Semua ini untuk Apa? Karena anak-anak ini adalah calon masyarakat global. Jangan menjadi katak dalam tempurung. Sehingga generasi muda Indonesia itu generasi yang berwawasan global. Jadi nanti kalau kamu jajan ke warung harus pakai bahasa inggris. Karena kita sudah merekrut warga Pulorejo untuk menatar masyarakat sekitar agar dapat berbahasa Inggris,” tutur Walikota.

                Setelah melakukan penanaman pohon, Walikota bersama rombongan meninjau “Bank Sampah Berdikari” RW 2 lingkungan Balong Cangkring 1. Walikota, Wawali dan Sekda berinteraksi dengan pengurus “bank sampah” agar dapat memberikan sosialisasi kepada masyarakat dan dapat memilah sampah. Sehingga sampah-sampah rumah tangga yang memenuhi kriteria dapat dijual dan masyarakat akan mendapatkan penghasilan tambahan, kebersihan lingkungan juga dapat terjaga. (kha, Rr - Humas)