blog-image

Gebyar Anugrah Prestasi Pendidikan Kota Mojokerto digelar, Selasa (28/10) di Astoria Convention Hall. Sebanyak 26 orang menerima penghargaan bagi siwa-siswa maupun guru dan pengawas yang berprestasi baik di tingkat Provinsi dan Nasional.

Kegiatan yang dilaksanakan dalam rangka HUT Program Kota Mojokerto Berlingkungan Pendidikan ke-5 dan sumpah pemuda ke-86 ini juga dikemas dalam kegiatan sosialisasi PKMBP dan pembinaan satgas, serta gelar seni.

Kepala Dinas P dan K Kota Mojokerto Hariyanto mengatakan kegiatan ini merupakan kepedulian Walikota terkait pendidikan. “Ini juga semata-mata untuk memberikan motivasi kepada anak-anak, guru, dan pengawas, sehingga harapan ke depan pendidikan di kota mojokerto melahirkan pelajar berprestasi, cerdas, berkelakuan baik akan tercapai,  sehingga mewujudkan cita-cita generasi pejuang dan kota Mojokerto semakin maju dan sejahtera.

Lebih lanjut dikatakannya, maksud dan tujuan kegiatan ini untuk meningkatkan pelaksanaan PKBMP, membina satgas dalam monitoring jam wajib belajar. “Selain itu ini bertujuan untuk mengembangkan kreatifitas pokja PKMBP, menumbuhkembangkan minat bakat dan kreatitifatas siswa siswi di kota mojokerto, memberi apresiasi kepada siswa, guru dan pengawas yang berprestasi, dan meningkatkan mutu pendidikan,” jelasnya.

Kegiatan ini diikuti 960 orang peserta, terdiri dari pokja PKMBP 26 orang , posko PKMBP 20 orang, tim motivator 10 orang, satgas jam wajib belajar 856 orang, penerima penghargaan  prestasi 24 orang, Satgas, RT/RW.

Memasuki tahun kelima PKMBP ini, Walikota Mas’ud Yunus mengajak semua untuk melakukan refleksi perjalanan program PKMBP selama 5 tahun ini. “Pada Perwali 17 tahun 2009 tentang Program Kota Mojokerto Berlingkungan Pendidikan (PKMBP) ini ada 3 sasaran obyek yaitu keluarga sebagai basis pendidikan atau institusi pendidikan informal, kedua, sekolah bisa menjadi berlingkungan pendidikan dan ketiga, masyarakat berlingkungan pendidikan. Jadi dimanapun anak berada, mereka berada di lingkungan pendidikan, inilah semangat program PKMBP,” serunya.


Program KMBP ini kata Mas’ud bertujuan untuk meningkatkan kolaborasi dan kepedulian antara sekolah, masyarakat dan keluarga dalam masalah pendidikan. “Karena pendidikan tidak bisa diserahkan ke sekolah saja, untuk meningkatkan kualitas pendidikan perlu didukung semua pihak, sehingga output ke depan anak menjadi cerdas, bermoral dan berkualitas,” harapnya.

Berdasarkan laporan yang diterima Walikota, pada sidak jam wajib belajar tiap senin malam selasa, dengan berkeliling di tiap rumah dan memotret keluarga, pihaknya telah mendata sebanyak 241 keluarga. Dari 241 keluraga itu yang sudah memenuhi standar berlingkungan pendidikan sesuai perwali mencapai 60%, dan 40% ini bisa menjadi masalah  kalau dibiarkan dan tidak akan bisa mencapai hasil yang diinginkan, oleh karena itu kita semua harus berjuang keras untuk mencapai hasil yang maksimal. (Rr - Humas)