blog-image

Fakir miskin dan anak-anak terlantar dipelihara oleh negara. UUD 1945 Pasal 34 ayat 1 inilah yang mendasari Pemerintah Kota Mojokerto menyelenggarakan acara penyerahan bantuan sosial anak yatim nonpanti dan lansia jompo Kota Mojokerto tahun 2014.

Acara yang bertempat di GOR Seni Mojopahit pada hari Minggu kemarin (5/10) diselenggarakan oleh Dinas Sosial Kota Mojokerto. Dihadiri Walikota beserta Ketua Tim Penggerak PKK, asisten, kepala SKPD, camat dan lurah, penyerahan bantuan ini juga diikuti 454 anak yatim dan 1224 lansia jompo nonpanti dari 18 kelurahan. Bantuan anak yatim nonpanti berupa uang tunai 1 juta rupiah dan perlengkapan sekolah berupa tas, buku dan alat tulis. Sedangkan bantuan untuk lansia jompo nonpanti berupa uang tunai sebesar 500 ribu rupiah.

Walikota berharap, momentum idul adha kali ini dapat memupuk spirit kebersamaan dan kepedulian sosial. “Mari kita bangun kebersamaan antara orang-orang yang berada dan orang-orang yang perlu mendapatkan bantuan. Demikian pula pemerintah, untuk melaksanakan amanat UUD 1945 mempunyai kewajiban untuk memelihara, melindungi anak-anak yatim, para fakir miskin yang itu semua merupakan tanggung jawab kita bersama,” terangnya. Walikota menyerukan semua masyarakat agar mempunyai kepekaan sosial, saling membantu antara yang kaya dengan yang miskin, yang berada dengan yang kurang berada.

Bagi anak-anak yatim, baik di panti maupun nonpanti, Walikota menegaskan bahwa meskipun dalam kondisi yatim anak-anak harus terus sekolah. “Karena kita mencanangkan program wajib belajar 12 tahun dan biaya operasional pendidikan gratis. Saya berharap pada orang tua yang mengasuh anak yatim, jangan sampai anak-anak tidak sekolah,” serunya. Walikota Mas’ud juga menghimbau agar bantuan dari pemerintah dipergunakan untuk biaya personal untuk menunjang pendidikan. Seperti membeli seragam, sepatu, buku tulis, tas dan uang saku.

Dalam kesempatan ini Walikota memberikan motivasi dan semangat. “Kamu jangan merasa rendah diri, sebab banyak pemimpin sukses dari kalangan anak-anak yatim. Nabi kita Muhammad SAW lahir dalam keadaan yatim, dan beliau sukses menjadi pemimpin dunia,” jelasnya.

Pemerintah Kota Mojokerto akan terus peduli terhadap anak yatim. “Untuk tahun yang akan datang, kami mengganggarkan 100 juta rupiah bagi anak-anak yatim dan fakir miskin yang ingin melanjutkan ke perguruan tinggi. Harapan kita, anak yatim dan fakir miskin dapat terus melanjutkan pendidikan hingga sarjana dan dapat meraih cita-citanya,” tutup Walikota. (kha, Rr -Humas)