blog-image

Bertepatan dengan umat muslim merayakan Hari Raya Idul Adha 1435 H,  Minggu (5/10), Pemerintah Kota Mojokerto menggelar acara bertajuk “Pesta Gizi dan Makan Sate Bersama 1000 anak Yatim dan Kaum Dhuafa”. Acara yang digagas oleh Walikota Mas’ud Yunus ini digelar mulai pukul 14.00 wib di Jalan Gajah Mada, depan Kantor Pemkot Mojokerto.

Sebelum makan sate bersama, acara diawali dengan lomba membakar sate yang diikuti seluruh SKPD di lingkungan Pemkot, PKK, Dharma Wanita, perwakilan kelurahan dan kecamatan, organisasi keagamaan, organisasi kemasyarakatan hingga masyarakat umum. Masing-masing tim mengeluarkan 7 anggota dengan menyiapkan 30 tusuk sate sapi. Tidak hanya membakar sate dengan pembakaran tercepat dan kondisi yang benar-benar matang, penilaian lomba juga meliputi yel-yel tiap-tiap peserta dan penampilan kostum terbaik.

Hal ini membuat masing-masing tim berusaha menampilkan penyajian terbaik siang ini di hadapan Walikota Mojokerto. Seperti yang terlihat di salah satu sudut ruangan di Rumah Dinas Walikota Mojokerto kemarin (4/10). Tampak ibu-ibu TP PKK Kota Mojokerto sedang sibuk persiapan lomba.

Ada yang menyiapkan kostum celemek dan topi koki. Ada pula yang menghias pemanggang sate dengan bola-bola plastik yang ditaburi wijen seperti onde-onde. “Persiapan kami sejak seminggu yang lalu. Ibu Siti Amsah Mas’ud Yunus (Ketua TP PKK) yang ingin ada unsur onde-ondenya. Supaya Mojokerto banget,” ujar Happy Pratiwi dari TP PKK yang juga ajudan Ibu Walikota.

Lain halnya dengan TP PKK, DPPKA Kota Mojokerto hari ini mengusung konsep “Sate Senyum DPPKA”. Dinas pelayanan masyarakat ini menyiapkan kostum karakter Madura “sakerah” bertopi koboi. “Sate senyum kami usung karena setiap hari kami memberikan pelayanan pada masyarakat dengan senyuman, berharap masyarakat selalu puas dengan layanan kami,” kata Siti Nur, anggota tim DPPKA.

Walikota sangat serius menggarap event-event inovatif yang bersentuhan langsung dengan masyarakat. Salah satunya yaitu pesta gizi yang digelar hari ini. Masyarakat umum juga bisa makan sate gratis dengan menukarkan kupon yang dibagikan pada saat acara. “Saya ingin masyarakat Kota Mojokerto betul-betul menikmati pesta gizi ini. Kalau perlu, peringatan ini kita jadikan ikon pariwisata daerah Kota Mojokerto setiap tahunnya,” jelas Walikota. (kha, Rr -Humas)