blog-image

Untuk memberikan gambaran rencana program PDAM Kota Mojokerto 5 tahun ke depan agar bisa memberikan pelayanan prima, PDAM Kota Mojokerto membeberkan bussiness plan sekaligus penandatanganan oleh Walikota Mojokerto, Mas’ud Yunus bersama direktur PDAM Kota Mojokerto Rabu (17/9), di ruang Nusantara Pemkot.

Bussiness plan ini merupakan dokumen rencana program di PDAM lima tahun ke depan (hingga 2018), gambaran kondisi PDAM saat ini, visi dan misi, hasil survei kepuasan pelanggan, analisa SWOT, analisa kebutuhan air, serta rencana strategis PDAM. 

Walikota Mas’ud mengatakan jumlah penduduk dan rumah di kota Mojokerto ini terhitung padat. Untuk mencari air tanah sangat mudah, tapi akibat kepadatan tersebut, kondisi air tanah di kota ini 35% mengandung bakteri E. Coli, karena struktur tanah kandaungan zat besi sangat tinggi. Hal ini dibuktikan walikota sendiri setelah memeriksakan kondisi air tanah di rumah pribadinya dan rumah dinasnya.

Melihat kondisi seperti ini, Mas’ud berkeinginan agar masyarakat tidak mengkonsumsi air tanah tapi PDAM. “Inilah yang menjadi landasan untuk bertekad agar PDAM kota Mojokerto bisa eksis dan memberi pelayanan masyarakat secara maksimal,” katanya.

Walikota juga mengatakan akan memberikan penyertaaan modal kepada PDAM sebesar 15 Milyar. “Harapannya agar PDAM lebih sehat, eksis, bisa memberikan layanan prima, dan jika kondisi demikian maka kita akan berusaha untuk promosi besar-besaran agar masyarakat menggunakan PDAM. Akhir tahun 2015 PDAM kota Mojokerto harus jadi perusahaan  yang sehat, sehingga trust masyarakat naik, dan target konsumen bisa naik,” paparnya.

Saat ini jumlah konsumennya 4.553 diharap bisa meningkat di tahun 2016 sekitar 8.000. “Kalau konsumen mencapai 8.000 maka jadi perusahaan yang sehat. Perusahan sehat dan juga bisa profit serta memberi pelayanan prima. Oleh karenanya butuh bimbingan pendampingan iuwash n peran serta masyarakat. Dan dengan workshop ini bisa memberi jalan keluar dari permasalahan yang dihadapi,” terang Mas’ud.

Sementara itu, dari IUWASH mengatakan pihak IUWASH berkonsentrasi pada pengembangan dan penguatan kelembagaan dalam hal air bersih yaitu PDAM. “Kami ingin berkontribusi pada PDAM sebagai langkah awal program, Kegiatan hari ini yaitu bussiness plan, selanjutnya akan menjadi panduan program PDAM ke depan dalam memaksmimalkan pelayanan dan penguatan lembaga tersebut,” katanya.

Lebih lanjut dikatakannya, kondisi kekuatan, kelemahan, hambatan dan tantangan PDAM akan dikaji bersama dalam rangka proses pendewasaan kelembagaan. “Diharapkan ada perubahan kondisi kelembagaan, yang kurang sehat menjadi sehat, sehat menjadi mampu dan seterusnya, dan akhrinya bisa memaksimalkan pelayanan kepada masyarakat,” katanya.

Dalam rangka pendekatan IUWASH menginisiasi atau membidangi salah satu strategi bagaimana pelayanan keuangan mikro bisa diterapkan oleh PDAM kelak nantinya, disamping penguatan kelembagaan sendiri, dimana masyarakat bisa mengembangkan atau menerima layanan air bersih melalui kredit mikro. “Dalam kerangka itu, kami harap kegiatan ini bisa menjadi tonggak kelembagaan PDAM kedepan dan saya yakin dengan dukungan walikota dan kepala SKPD program ini berjalan dengan baik dan berkelanjutan,” ujarnya. (Rr - Humas)