Walikota Halal Bihalal Dengan Gow
  • Post by kota on 13 August 2014
blog-image

“ MELALUI HALAL BI HALAL GOW KOTA MOJOKERTO, KITA SATUKAN TEKAD UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS KEIMANAN DAN KEBERSAMAAN DALAM MELAKSANAKAN VISI – MISI KOTA MOJOKERTO”

Drs. KH. Mas’ud Yunus, MM Walikota Mojokerto hadir di Ruang Data TP PKK Kota Mojokerto. Kehadiran orang Nomor Sati di Pemerintah Kota Mojokerto ini adalah dalam rangka halal bi halal, yang diselenggarakan oleh Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Kota Mojokerto, Sabtu (9/8).  Walikota hadir beserta istri, Hj. Siti Amzah Mas.ud Yunus, Ketua TP. PKK Kota Mojokerto. Selain dihadiri Walikota juga hadir seluruh Ketua Organisasi Wanita se Kota Mojokerto dan pengurus GOW, serta Dra. Ngambarwati, MM selaku Ketua GOW Kota Mojokerto, mengajak kita saling memaafkan atas segala kekeliruan selama inibarangkali salah ucap terutama kepada bapak walikota, juga kepada ibu – ibu pengurus dan anggota GOW, insyallah mulai hari ini sudah kita niatkan silaturahmi untuk melebur semua dosa – dosa kita. Amin

Maksud diadakan halal bi halal menurut Walikota Mojokerto pada dasarnya manusia mempunyai dua kesalahan pertama, kesalahan / dosa kepada allah dan kedua kesalahan / dosa kepada manusia. Dosa kepada allah bisa terampuni apabila kita dapat menjalankan ibadah puasa dengan sempurna. Sedangkan dosa kepada manusia bisa di hapus apabila kita saling meminta dan memberi maaf melalui halal bi halal seperti yang di selenggarakan oleh GOW. Sehingga kita kembali ke fitroh. Fitroh artinya suci. Idul fitri kembali kepada kesucian.

Fitroh ini sebenarnya sudah di bawa sebelum kita lahir dan setiap yang lahir memiliki potensi spiritual. Orang tua, guru, pemimpin dan para pembesar lainnya mempunyai tanggung jawab dalam pengembangan potensi spiritual, sebab kalau tidak kita akan disiksa dua kali di akhirat nanti, oleh karena itu di pemerintah kota mojokerto setiap anak sekolah harus mempunyai Kecakapan Dasar Keagamaan (KDK). 

Adapun potensi manusia yang lain adalah potensi fisik dan potensi social, kedua potensi ini juga harus di kembangkan, jika kita tidak sehat harus di obati jika, kurang gizi orang tua harus memberi makanan yang bergizi. Sedangkan potensi social pada dasarnya manusia tidak bisa hidup mandiri, makan saja membutuhkan bantuan manusia yang sangat banyak, maka ada pepatah mengatakan teman seribu itu sedikit, musuh satu sudah terlalu banyak, maka hidup jangan cari musuh, mari dengan halal bi halal kita kembali ke jati diri, sehingga bertambah tahun bertambah baik. Baik dalam kehidupan bangsa dan agama.

Ceramah agama yang di tutup dengan doa disamapaikan juga oleh Walikota Mojokerto dialnjutkan dengan ramah tamah bersalam – salaman untuk saling member dan minta maaf. (ORZ)