blog-image

Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kota Mojokerto menyelenggarakan Diklat Kepemimpinan Tingkat IV Pola Baru Angkatan XXIX yang dibuka oleh Walikota Mojokerto Mas’ud Yunus, di Pendopo Graha Praja Wijaya, Senin (11/8). 

Kepala BKD Kota Mojokerto Endri Agus Subianto mengatakan pada Diklatpim 4 ini menggunakan pola baru. “Tujuannya untuk membentuk pemimpin perubahan pada level stuktural eselon 4 yang memiliki kompetensi kepemimpinan operasional yang mampu melakukan inovasi sesuai bidang tugasnya dalam perencanaan sekaligus mampu memimpin pelaksanaan  kegiatan secara efektif dan efisien melalui optimalisasi sumber daya internal dan eksternal dengan mengedepankan integritas dan akuntabilitas,” terangnya.

“Peserta diklatpim IV ini merupakan PNS dan pejabat struktural di lingkungan Pemkot Mojokerto sejumlah 40 orang terdiri dari 37 orang pejabat eselon IV, 3 orang pejabat eselon V,” terangnya. 

Lebih lanjut dikatakan Endri, pelaksanaan diklatpim ini berlangsung di Gedung Diklat Jalan Raya By Pass Sekar Putih, selama 97 hari efektif mulai 1 Agustus -13 Desember 2014. “Untuk mencapai tujuan kediklatan maka struktur kurikulum  Diklat Kepemimpinan Tingkat IV disusun menjadi lima tahap pembelajaran yaitu: Tahap Diagnosa Kebutuhan Perubahan Organisasi; Tahap Taking Ownership; Tahap Merancang Perubahan dan Membangun Tim; Tahap Laboratorium Kepemimpinan; dan  Tahap Evaluasi,” paparnya. 

Dengan pola baru diklatpim ini, peserta pendidikan dan latihan lebih banyak melaksanakan kegiatan diluar kelas (out class). Disini peserta dituntut memiliki kreativitas dan inovasi yang dapat diterapkan agar pekerjaannya lebih baik kedepan. Melalui pola ini juga dapat menciptakan pemimpin perubahan yang mampu melakukan perubahan terutama pada satuan kerja perangkat daerah (SKPD) masing-masing mereka bekerja.

Sementara itu, Walikota Mas’ud Yunus mengatakan inti diklatpim ini bertujuan untuk meningkatkan tanggungjawab dan profesionalisme. “Sebab Nabi pernah bersabda, kamu semua adalah pemimpin, dan kamu semua akan dimintai pertanggungjawaban. Setiap pemimpin punya tanggungjawab terhadap atasan, bawahan, dan dihadapan Allah. Tanggung jawab kepada Allah inilah yang tidak biasa rekayasa,” katanya.

Menurut Mas’ud, untuk menjadi pemimpin yang bertanggungjawab maka harus menjadi pemimpin profesional, dan agar bisa profesional perlu pelatihan, pembinaan yang tentunya disesuaikan dengan tingkat kepemimpinan. Dalam kepemimpinan ini yang penting adalah disamping menjadi seorang leader tapi juga bisa menjadi manajer. “Manajer harus punya setidaknya 5 kompetensi, yaitu kemampuan perencanaan, tentang suatu kegiatan, kemudian paham tupoksi dan paham regulasi. Kemudian kemampuan berorganisasi, kemampuan memotivasi, kompetensi dalam bidang kontrol atau pengawan, dan kemampuan untuk mengevaluasi pekerjaan,” paparnya.

Dan yang tak kalah pentingnya, lanjut Mas’ud, manajer juga harus punya semangat keteladanan karena bisa mendatangkan trust atau kepercayaan, karena itu penting.

Dalam pembukaan diklat ini juga dihadiri Wawali, Sekdakot, Sekretaris Badan Diklat Propinsi Jawa Timur, dan Kepala SKPD se kota Mojokerto. (Rr - Humas)