blog-image

Bulan Ramadhan  1435 H diisi oleh Pengajian Wanita Mojokerto Alkholifah bekerja sama dengan Tim Penggerak PKK Kota Mojokerto untuk melakukan bhakti Sosial kepada Kaum Dhuafa, Kamis (17/7) bertempat di Ruang Data Tim PKK Kota Mojokerto. Dalam acara tersebut Walikota Mojokerto Drs. H. Mas’ud Yunus didampingi oleh Ketua dan Wakil Ketua Tim Penggerak PKK Kota Mojokerto Hj. Siti Amzah Mas’ud Yunus dan Hj. Ninis Suyitno serta Hj. Nurhidayah Ketua Pengajian Wanita Mojokerto Alkholifah, melakukan bhakti Sosial kepada para dhuafa di lingkungan Kota Mojokerto dan menutup kajian ramadhan 1435 H.
Drs. H. Mas’ud Yunus, Walikota Mojokerto memberikan tauziah mengajak kepada kaum dhuafa dalam memasuki 10 (sepuluh) hari terakhir di bulan suci Ramadhan 1435 H ini semoga dapat melakukan ibadah puasa dan amalan-amalan sunnah lainnya dengan sempurna karena “ Sungguh merugi, kecewa bagi orang muslim yang mempunyai kesempatan diberi panjang umur dalam ramadhan sampai akhir ramadhan tetapi tidak mendapat ampunan. Oleh karenanya Walikota member apresiasi yang sangat tinggi selama bulan ramadhan tahun ini Tim Penggerak PKK Kota Mojokerto dan Pengajian Wanita Mojokerto Al-kholifah mengadakan tadarus Al-Qur’an dan kajian ramadhan. Tentu kedua kegiatan tersebut mempunyai maksud agar warga Kota Kota lebih meningkatkan ketakwaan dan keimanan kepada Allah SWT. Dan apabila penduduk warga Kota Mojokerto semua bertakwa, melaksanakan perintah dan menghindari larangan Allah berjanji akan menurunkan barokah baik yang ada dilangit  maupun yang ada dibumi termasuk warga Kota Mojokerto.
Sedangkan dalam kegiatan tadarus Al-qur’an yang sudah dibaca itu sebagai obat dan rahkmat bagi orang-orang yang beriman artinya Alqur’an dapat mengobati yang hatinya sakit. Hati yang bagaimana yang bisa diobati dengan Alqur’an yaitu  ada 6 (enam) perilaku : 1. apabila orang yang memiliki perilaku antara lain orang yang suka melakukan perbuatan dosa dan menunda-nunda tobat (seperti Sholat menunggu kalau sudah pensiun), 2. orang yang setiap hari mendapat rezekinya Allah tetapi tidak pernah bersyukur. Mengapa tidak mau bersyukur, karena yang dilihat kurangnya saja. 3. tidak rela dengan pembagian rezekinya Allah. 4. Mengerti tetapi tetap menjalankan ( seperti ngrasani orang). 5. Apabila beramal tetapi tidak iklas dan 6. Melayat orang meninggal tetapi tidak mau mengambil pelajaran, kalau sekarang melayat kapan kita dilayat. Sifat Itu semua obatnya hanya satu yaitu baca AlQur’an dan maknanya. Kata Walikota.
Sementara Drs. M. Shokeh dari Kemenag dalam kajian ramadhan yang terakhir menyampaikan tentang makna lailatul qodar. Kalau tidak ada lalilatul Qodar kita tidak akan bisa menyamai dengan umat-umat terdahulu, maka diberilah kita malam lailatul Qodar. Oleh karenanya dalam 10 (sepuluh) hari terakhir ini jangan sampai dilewatkan satu malampun untuk tidak melakukan etikaf di Masjid. Jangan sebaliknya sepuluh hari terakhir bulan ramadhan malah digunakan belanja di Jalan Mojopahit itu adalah orang-orang yang merugi sebab tahun depan belum tentu kita bisa ketemu dengan bulan ramadhan lagi. Kata Shokeh.
Adapun  maksud Etikaf di Masjid adalah kita berdiam diri untuk menghitung-hitung dosa dan memohon ampunan atas segala dosa-dosa yang kita perbuat selama ini kemudian timbul sifat yang baik. Adapun cirri-ciri orang baik antara lain orang yang faham dengan agama selalu hati – hati dengan urusan dunia,  karena semua harta adalah amanah dan titipan Allah, tidak meninggalkan kewajiban (sholat, puasa, zakat dan lain-lain), tidak bermalas-malasan, tidak menyakiti hati orang lain, yakin rejeki itu dari Allah dan tau jeleknya sendiri. Pada akhir kajian Shokeh mengajak mari kita manfaatkan malam lailatul qodar untuk mendapatkan seribu bulan serta jangan lupa memberikan  zakat fitrahnya paling lambat sebelum sholat ied, apabila tidak zakat pahala puasa akan hilang.ajak Shokeh.
Sedangkan Dra. Hj. Nurhidayah, Ketua panitia kegiatan melaporkan bahwa bhakti social berupa memberikan santuan   kepada 66 (enam puluh enam) kaum dhuafa dan kepada ustadzah Nuskhasanah sebagai pendamping tadarus Al-qur’an yang telah diselenggarakan mulai tanggal 1 Juli 2014 sampai dengan tanggal 16 Juli 2014 bertempat di Musholla Rumah Dinas Walikota Mojokerto. Adapun dana baksos yang diberikan berasal dari kas pengajian Wanita Mojokerto Alkholifah, Tim penggerak PKK Kota Mojokerto, serta para dermawan dan donator, untuk itu panitia mengucapkan terima kasih kepada seluruh dermawan. Mudah-mudahan sedikit bantuan tersebut bermanfaat dan bisa membantu kebutuhan keluarga di rumah. (Orz).