blog-image

Mardiana, Spd, Kepala Sekolah SDN Surodinawan Kecamatan Prajurit Kulon merasa bersyukur karena para wali murid, paguyuban SD, dan masyarakat  sekitar sangat memberikan dukungan  yang sangat baik. Hal ini terbukti  saat penyelenggaraan Pelepasan siswa-siswi Kelas VI Tahun Pelajaran 2013 – 2014, Kamis (26/6)  ini dilaksanakan secara mandiri. Merekalah yang merencanakan sendiri  baik  dana dan tampilan yang akan disuguhhkan, dalam waktu yang singkat  para paguyuban bergerak, bersatu dan kompak sehingga bisa mengemas acara ini. siswa siswi secara bergantian tampil dipanggung antara lain fashion show, gerak dan lagu, menyanyi, menari, pantomin dan karate dan lain-lain.   
Hal lain yang sangat membanggakan bagi Mardiana adalah kelulusan tahun ini, disamping lulus 100 %, hasil ujian juga memuaskan ada 3 siswa yang berprestasi diberikan hadiah, masing-masing terbaik pertama, Citra Ayu Khofifah nilai 921, terbaik kedua Dina Qurota A’yun, nilai 909  dan Erlina Yuliansyah nilai 903 dan juga 3 siswa penabung terbanyak Mohammad Farhan Setyo Nugroho, Rifky Putra Yuidiawan dan Feby Firmansyah. Prestasi lain dari SDN Surodinawan sebagai juara umum Inkanas (Institut Karate  Do Nasional) tiga kali berturut-berturut dan  dalam lomba bidang olah raga juga sebagai juara umum ke III dengan perolehan 3 emas, 3 perak dan 4 perunggu.
Mardiana ketika melepas siswa – siswi kelas VI dan menyerahkan sepenuhnya kepada orang tua murid berpesan, bawalah nama sekolah dengan baik, terutama moralnya, tunjukkan sikap yang baik – baik dan buanglah perilaku yang kurang bagus. Dan ilmu yang didapat di sekolah selama ini, dapat ditingkatkan dan menjadi ilmu yang bermanfaat, semoga nanti menjadi  anka yang soleh solehah. 
Dra. Enny Rahmawati, Msi, yang kedapuk selaku Ketua Komite selama 15 (Lima Belas) tahun ini, juga mengaku bahwa terselenggaranya kegiatan ini karena di SDN Surodinawan ada 3 (tiga) kompunen yang tidak pernah putus dan saling berkesinambungan. Yang dimaksud 3 kompunen tersebut adalah Sekolah, Wali murid dan masyarakat. Wali murid tidak boleh percaya 100 % , karena anak anak hanya beberapa jam saja disekolah (40 %) disekolah dan 60 % anak berada di rumah. Ketika anak berada  disekolah yang bertanggung jawab adalah Kepala Sekolah dan guru, sebaliknya kalau anak berada dirumah tanggung jawab orang tua dan keluarga. 
Dan yang perlu dipahami, agar apa yang disampaikan guru  di sekolah dirumah orang tua menyambungnya, suatu missal sekolah memberi PR, pulang sekolah orang tua harus menanyakan ada PR apa tidak, nilainya dapat berapa? Jadi Sekolah memberi tugas, wali murid mendukung anaknya, Demikian juga masyarakatnya. Bangunlah segitiga yang tidak pernah  putus, kalau hal itu dapat kita lakukan maka anak-anak kita akan menjadi gwnerasi yang berkualitas. Dan jangan sampai ada anak yang tidak melanjutkan, didalam dada harus ada cita-cita besar, anak-anak harus optimis meraih cita-cita, minimal anak harus menjadi sarjana.pesan Enny.
Sementara Hidayat orang tua dari Abdullah Hanif , wakil dari wali murid kelas VI, wajahnya gembira bercampur haru tidak dapat ditutupi oleh seluruh yang hadir, mulai dari orang tua, paguyuban SD, para guru dan anak-anak itu sendiri mengaku bahwa kegiatan acara kegiatan pelepasan ini juga merupakan kegiatan orang tua, jadi memang sudah seharusnya sebagai wali murid ikut berpartisipasi mendukung kegiatan pelepasan yang berlangsung di ruang kelas. Hidayat mengucapkan terimakasih kepada semua ibu dan bapak guru yang selama ini telah membimbingnya mulai kelas I sampai dengan kelas VI baik ilmunya maupun pembinaan aklaqnya sehingga menjadi anak-anak yang baik, atas jerih payahnya tidak terasa anak-anak kami akan masuk ke pendidikan yang lebih tinggi (SMP).  Hidayat juga tidak lupa mewanti-wanti kepada anak-anak jangan lupa dengan jasa bapak dan ibu guru. 
 Dikatakan bahwa Allah akan mengangkat derajat seseorang apabila seseorang itu memiliki ilmu dan iman. Jadi orang pangkat harus mempunyai ilmu dan iman,  ilmu itu baru bermanfaat apabila berbakti kepada orang tua. Yang dimaksud orang tua disini adalah orang tua kandung, guru, dan bapak/ibu mertua. Oleh karenanya jangan sekali-kali menyakiti hati orang tua, kalau menyakiti maka ilmunya tidak akan bermanfaat.(Orz).