blog-image

Sektor Pertanian  mempunyai peranan yang sangat besar dalam usaha meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Hasil produksi yang paling cepat pada umumnya adalah tanaman hortikultura tanaman hias. Untuk itu Dinas Pertanian Kota Mojokerto mencoba membuat terobosan baru memasyarakatkan budidaya tanaman hortikultura, dengan menggelar acara Temu Kelompok  Tani “ Budidayakan Tanaman Melati “ bertempat di Hotel Wisma Tenera, Jalan Cokroaminoto, Rabu (25/6). Dibuka oleh Nesie Faizah, S.Sos, MM Sekretaris Disperta mewakili R. Hari Moerti, SP, Kepala Dinas Pertanian Kota Mojokerto.
 
Saat membuka acara Nesie mengatakan bahwa usaha bidang pertanian yang paling cocok di wilayah perkotaan khususnya Kota Mojokerto adalah budidaya tanaman hortikultura (sayur-sayuran, buah-buahan dan tanaman hias ) Pada tahun 2014 Disperta mencoba dengan program kegiatan budidaya tanaman melati jenis “Ibu”,  yang difokuskan di lingkungan Ketidur Kelurahan Surodinawan Kecamatan Prajurit Kulon. Adapun Tanaman tersebut berasal dari Kabupaten Bangkalan (Madura) dan tanaman ini merupakan icon baik bagi Wilayah Bangkalan maupun icon bagi Disperta Propinsi Jawa Timur.
 
Oleh karenanya Disperta Kota Mojokerto memilih tanaman melati jenis ibu, karena mudah ditanam, perawatannya sangat mudah, bisa ditanam oleh semua tingkatan umur, baik anak kecil, orang dewasa maupun yang sudah tua, hama penyakit sangat kecil, hasil produksi tanpa mengenal musim , selalu berbunga sepanjang masa dan harganya sangat fanfastis, pada saat musim penganten tiba, bisa mencapai Rp.250.000,- (Dua Ratus Lima Puluh Ribu Rupiah) per kilogramnya.  Hasil produksi sudah ada yang membeli di tempat, tanpa harus menawarkan bunga melatinya. Kata Nesie.
Dengan adanya program ini Walikota Mojokerto juga berharap bahwa masing-masing Kelurahan mempunyai spesifik produk unggulan yang bisa ditampilkan, dengan komoditi yang berbeda , tetapi bisa menjadi icon wilayah Kota Mojokerto dan dapat memberikan daya tarik bagi wilayah lain, dengan tujuan dapat menambah pendapatan daerah  serta memberikan kesejahteraan bagi masyarakat di Wilayah Kota Mojokerto. Oleh karenanya peran serta semua pihak  seperti petugas lapangan, masyarakat dan lingkungan dapat bersinergi dalam program budidaya tanaman melati jenis ibu. harapnya.
Muraji, ST, Msi, Ketua Panitia penyelenggara menyampaikan bahwa  kegiatan ini diikuti oleh 50 (lima puluh) orang berasal dari Kelompok Tani Kelurahan Surodinawan Kecapatan Prajurit Kulon. Maksud diadakannya pertemuan kelompok tani kegiatan penyediaan sarana produksi pertanian/ perkebunan adalah memberikan wawasan, pengetahuan dan ketrampilan kepada masyarakat khususnya petani tanaman hias tentang budidaya tanaman melati serta pengendalian hama penyakitnya. Sedangkan tujuannya agar masyarakat khususnya petani tanaman hias mampu secara mandiri untuk membudidayakan tanaman melati dengan hasil produksi yang maksimal.
Temu Kelompok Tani yang berlangsung sehari ini peserta mendapat penjelasan dari 2 (dua) nara sumber dari Sukarlinah, SP, MMA, Dinas Pertanian Kabupaten Mojokerto, menyampaikan tentang budidaya bunga melati dan Ir. Khoirul Anam dari Dinas Pertanian Kota Mojokerto mengenai penguatan pengembangan kelompok tani.(Orz).