blog-image

Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-21 diperingati oleh Pemkot Mojokerto di halaman kantor Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan (KBPP), Selasa (17/6). Selain diisi dengan kegiatan bazar atau pameran, kegiatan ini juga diisi dengan penyerahan sejumlah penghargaan.
 
Tahun 2014  ini Harganas mengusung tema “Melalui Hari Keluarga Kita Tingkatkan Kualitas Keluarga  Dalam Mewujudkan Indonesia Sejahtera”, dan motto “Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera, Keluarga Masa Depan Indonesia”.
 
Walikota mengatakan rumus dari keluarga yang berkualitas akan terbentuk manusia berkualitas, dengan terbentuknya manusia berkualitas akan mewujudkan masyarakat dan bangsa yang berkualitas. “Keluarga adalah unit negara terkecil. Kalau keluarga sejahtera maka masyarakat dan bangsa sejahtara,” katanya.
 
Untuk meningkatkan kualitas keluarga, kata Mas’ud harus mengoptimalkan 8 fungsi keluarga. “Yang pertama, yaitu fungsi keagamaan, ini penting sebab agama adalah landasan moral dan etika bagi setiap kehidupan manusia. Kedua fungsi edukatif atau pendidikan. Balibang Provinsi mengatakan ada penurunan fungsi pendidikan keluarga sampai 35 %, keluarga di Jatim kurang peduli masalah pendidikan padahal keluarga merupakan institusi pendidikan informal. Sebelum anak dididik guru dan orang lain, pendidik utamanya adalah ibu dan bapaknya,” paparnya.
 
Lebih lanjut dikatakan Walikota, fungsi ketiga yaitu ekonomi. “Program KBPP telah melakukan terobosan untuk meningkatkan ekonomi keluarga seperti pelatihan dan pendampingan. Diharap ibu-ibu bisa meningkatkan ketrampilan bernilai ekonomi, dan memberantas kelompok per-ngrumpi-an,” ujarnya.
 
Mas’ud meminta agar kota Mojokerto bisa bersaing dengan daerah lain seperti pada program One village one product. “Perajin batik kota Mojokerto harus siap-siap, di bulan Juli Agustus PNS Kota Mojokerto tiap rabu harus menggunakan batik khas kota Mojokerto, yang bikin juga orang Mojokerto, oleh karena itu harus meningkatkan kualitas, dijamin tidak luntur bukan sebaliknya luntur tidak dijamin,” katanya
 
Kota Mojokerto yang terkenal sebagai kota onde-onde, diharap bisa menjadi produsen onde-onde. “Jangan kalah dengan onde-onde malaysia, nanti tahun 2015 onde-onde Malaysia akan masuk ke indonesia dan akan bersaing dengan onde-onde Kota Mojokerto. Karena itu harus ditingkatkan kualitas baik kemasannya. Bahkan saya sudah menginstruksikan untuk SKPD kalau setiap pertemuan wajib ada onde-onde,” tandasnya. 
 
Untuk fungsi selanjutnya, kata Mas’ud agar kualitas meningkat harus mengoptimalkan fungsi sejahtera.  Untuk itu harus dimulai dari hubungan suami istri yang harmonis dan dipenuhi dengan cinta kasih sayang.
 
Sementara itu kata Kepala KBPP, Enny, Harganas yang ditetapkan tanggal 29 Juni 1993 oleh pemerintah, didasari pentingnya keluarga karena didalamnya pendidikan adalah utama dan pertama terjadi. Apresiasi pemerintah ini merupakan simbol bagi keluarga yang telah berpartisipasi dalam kependudukan dan keluarga. “Diharapkan dengan momentum peringatan ini bisa menumbuhkan kesadaran untuk memperbaiki kualitas kehidupan secara berkelanjutan,” katanya. 
 
Digelarnya bazar ini lanjut Enny merupakan usaha ibu-ibu baik melalui PPKS dan P3EL dengan produknya. “Meskipun bukan produk unggulan namun secara luar biasa disampaikan begitu dagangan digelar sudah habis. Dalam peringatan hari keluarga di Surabaya pada 12-14 juni, kota Mojokerto telah mengirim pameran produk dari PPKS dan mendapat apresiasi positif dari daerah lain,” ucapnya.
Dalam kesempatan ini Ketua TP PKK Kota Mojokerto Siti Amsah Mas’ud Yunus menyerahkan penghargaan peserta KB lestari dengan masa 10 tahun, 15 tahun dan 20 tahun. Kota Mojokerto juga berhasil menjadi pemenang harapan 1 Bina Keluarga Remaja tingkat propinsi jatim diwaili Kelurahan Prajuritkulon. (Rr - Humas)