blog-image

Pada pemilihan Presiden yang akan digelar 7 Juli mendatang, Walikota Mas’ud Yunus menekankan kepada Pegawai Negeri Sipil untuk netral. Hal ini disampaikan Walikota Mas’ud Yunus saat membuka kegiatan sosialisasi wawasan kebangsaan di Hotel Raden Wijaya, Kamis (12/6).
 
“Jangan sampai PNS ikut masuk dalam ranah politik, karena sanksinya berat bisa dipecat. Pilihlah sesuai hati nurani, dan ciptakan iklim politik yang kondusif untuk pilpres,” katanya.

Lebih lanjut dikatakan Mas’ud, kedua calon Presiden mempunyai visi
misi yang baik. “Selain itu saya minta pada masyarakat kota Mojokerto untuk bertekad agar agenda demokrasi ini berjalan aman, damai tertib dan menghasilkan pemimpin yang punya komitmen untuk mensejahterakan dan memajukan masyarakat,” katanya.

Pilpres yang akan digelar pada bulan puasa nanti, Mas’ud berharap
semoga hikmah puasa tidak terjadi ketegangan, dan kekacauan. “Semoga dengan suasana religius yang mewarnai pilpres, bisa berjalan sebagaimana diharapkan. Yang utama adalah persatuan,” tegasnya.

Menurut Mas’ud, ukuran sukses Pemilihan Umum bisa dilihat dari tiga hal. “Pertama yaitu pelaksana seperti KPU, Panwaslu, aparat keamanan maupun pemerintah, harus melaksanakan sesuai Undang-Undang dan peraturan yang ada. Kedua, angka partisipasi masyarakat tinggi. Semakin tinggi angka partisipasi semakin menunjukkan indikator keberhasilan. Di kota Mojokerto angkat partisipasinya tinggi. Pada pileg kemarin 85% warga kota Mojokerto menggunakan hak pilihnya. Jadi masyarakat kita mempunyai semangat demokrasi yang sangat tinggi. Dan ketiga hasilnya adalah pemimpin yang berkualitas,” katanya.

Untuk meningkatkan peran serta dan partisipasi masyarakat, lanjut
Mas’ud, harus ada upaya penurunan angka golput. Walaupun dalam
undang-undang, hak itu bisa digunakan atau tidak tapi harus ditanamkan pada masyarakat kalau pemilu itu wajib baik sebagai warga negara dan umat beragama.

Lebih lanjut Mas’ud mengatakan, kita disebut bangsa apabila memiliki karakter atau kepribadian. “Jika kita tidak memilikinya maka hakekatnya bangsa itu telah sirna. Ini yang ditakutkan oleh pahlawan dan generasi pendahulu, apabila generasi tidak mencerminkan kepribadian sebuah bangsa, kulite coklat tapi karaktere koyok penjajah,” kata Mas’ud.

Sementara itu, Kepala Bakesbang Linmas Sriyono berharap dengan
diselenggarakan sosialisasi ini dapat meningkatan peran aktif
masyarakat dalam mensukseskan pemilu presiden tahun 2014, dan
meningkatkan wawasan kebangsaan dalam rangka  membangun kesadaran masyarakat untuk menyampaikan aspirasi dan hak suaranya dalam pemilu. (Rr - Humas)