Sekda Irup Upacara Harkitnas
  • Post by humas on 20 May 2014
blog-image

Makna nasionalisme sesungguhnya adalah penerapan cara berpikir, bersikap dan berperilaku yang secara ideologis merupakan kristalisasi kesadaran berbangsa dan bernegara. Hal inilah yang disampaikan Sekdakot Mas Agoes Nirbito Moenasi Wasono ketika membacakan sambutan Menteri komunikasi dan informatika pada upacara peringatan hari kebangkitan nasional ke – 106 tahun 2014.

Sejalan dengan semangat dan jiwa kebangkitan nasional tersebut maka peringatan hari kebangkitan nasional ke – 106 tahun 2014 ini mengambil tema ‘maknai kebangkitan nasional melalui kerja nyata dalam suasana keharmonisan dan kemajemukan bangsa’.


“Tema ini mengandung tiga makna yang sekaligus menjadi instrumen ukuran sejauh mana nilai – nilai nasionalisme terimplementasi dalam karsa, cipta dan karya kekinian kita secara nyata. Artinya, nasionalisme bukan sekedar diskursus dan wacana yang sorak sorai,” katanya.


Lebih lanjut dijelaskan Agoes, makna nasionalisme kekinian bukan lagi kamuflase kerinduan romantisme perjuangan masa lalu. “Tetapi bagaimana kita mengeimplementasikan romantisme perjuangan tersebut ke dalam pola pikir, pola sikap dan perilaku kebangsaan, selaras dengan tuntutan zaman,” tuturnya.


Sebagai negara yang kaya akan keberagaman etnis, suku, budaya, dan agama, nilai toleransi akan perbedaan, nilai – nilai kemajemukan yang tumbuh berkembang atas dasar komitmen dan kesadaran bermasyarakat, berbangsa dan bernegara tidak boleh luntur sampai kapanpun. “Konflik antar etnis, antar agama, tawuran antar pelajar, tawuran antar warga, sikap prasangka antar kepentingan, konflik horizontal dan gangguan keamanan yang masih sering terjadi adalah fenomena kebangsaan yang perlu kita sikapi secara hati – hati,” paparnya.


Demikian pula sikap dan perilaku yang mengutamakan kepentingan perorangan dan golongan, superioritas kelompok tertentu yang merasa lebih unggul dari kelompok lain, lanjut Sekda, masalah narkoba, pornografi, menjamurnya perilaku koruptif, dan bentuk – bentuk sekat pemisah antara “kita dan mereka”, adalah pola pikir, pola sikap dan perilaku yang harus kita hilangkan. Oleh karena itu, semangat dan makna peringatan hari kebangkitan nasional tahun 2014 ini, adalah semangat untuk berani melakukan evaluasi diri, semangat bagi penguatan komitmen seluruh komponen dan potensi bangsa dalam membangun Indonesia kedepan yang lebih baik. (Rr - Humas)