blog-image

Untuk menanamkan jiwa nasionalisme, jiwa kesetiakawanan social, jiwa gotong royong dan nilai-nilai luhur budaya bangsa terhadap generasi muda, dalam rangka memperingati Hari Kebangkitan Nasional ke – 106 Dinas Sosial Kota Mojokerto menggelar Sarasehan bersama dengan pelajar, mahasiswa dan organisasi kepemudaan, di Gedung Tim Penggerak PKK, Jalan Hayam Wuruk, Selasa (13/5).  Dibuka oleh Hj. Ninis Triaswati Suyitno, S.Kep. M.si, mewakili Ketua Tim Penggerak PKK Kota Mojokerto, Hj. Siti Amsah Mas’ud Yunus.

Dalam sambutan pembukaan Ninis  mengatakan nilai-nilai kebangsaan selama 106 (Seratus Enam) Tahun tentu banyak mengalami perubahan seiring dengan perubahan jaman dan tuntutani masyarakat itu sendiri, sehingga perjalanan bangsa Indonesia telah berkali-kali mengalami gangguan, tantangan, hambatan bahkan ancaman yang datang baik dari dalam maupun dari luar negeri. Oleh karena itu generasi muda  diharapkan   tetap menjaga konsistensi dan kesinambungan nilai-nilai kebangsaan yang telah dirintis oleh para pahlawan,  kita tidak boleh lengah dan lupa akan makna hakiki nilai-nilai kebangsaan tersebut khususnya dalam hal menyikapi dan menghadapi era perubahan dan kemajuan yang terjadi pada saat ini dan pada masa mendatang.

Dalam peringatan Hari Kebangkitan Nasional tahun 2014 akan lebih bermakna apabila nilai-nilai kebangsaan, nilai persatuan dan kesatuan, nilai-nilai kejujuran, dan nilai kebersamaan menjadi cirri ke Indonesia-an , yang dimmplementasikan pada setiap jiwa generasi muda dalam mengisi kemerdekaan dan menjalani kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

Drg. Sri Mudjiwati, Kepala Dinas Sosial Kota Mojokerto, menyampaikan kegiatan Sarasehan yang diikuti 150 (Seratus Lima Puluh) Anak berasal Mahasiswa, organisasi kepemudaan dan  pelajar SMA/SMK masing-masing 5 orang bertujuan untuk mengenalkan, menanamkan serta menumbuhkan nilai-nilai luhur budaya bangsa Indonesia kepada generasi muda khususnya dan kepada masyarakat pada umumnya agar bias memiliki jati diri dan budaya bangsa Indonesia untuk dapat diimplementasikan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

Lebih lanjut dikatakan Sri Mudjiwati, bahwa di era globalisasi ini, perkembangan budya lintas Negara semakin deras masuk ke Indonesia. Hal tersebut didukung dengan meningkatnya ilmu pengetahuan dan teknologi sebagai sarana penyerap budaya asing yang dengan mudah dapat diterima. Jika budaya asing tersebut tidak dipilih dan dipilah mana yang baik dan mana yang buruk, serta tidak disesuaikan dengan nilai-nilai luhur budaya bangsa Indonesia, maka hal tersebut akan memicu terjadinya konfrontasi budaya serta mempengaruhi pola serta gaya hidup masyarakat Indonesia utamanya adalah generasimuda sebagai penerus perjuangan pembangunan bangsa.

Maka Generasi muda harus dibekali dengan nilai-nilai luhur budaya bangsa agar bias menyaring segala budaya asing yang masuk agar tetap bias menunjukkan jati diri bangsa Indonesia dan tidak terkikis oleh derasnya arus globalisasi. Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika bukan hanya sekedar dijadikan teori dalam kehidupan bermasyarakat, namun juga harus diimplementasikan dengan baik dan benar dalam landasan perjuangan untuk menjadikan bangsa Indonesia, menjadi bangsa yang besar.

Untuk mengenalkan nilai-nilai luhur budaya bangsa Indonesia maka dalam sarasehan tersebut Dinas Sosial menghadirkan 2 (dua) nara sumber antara lain Hj. Ninis Triaswati Suyitno, S.Kep, M.SI isteri, Wakil Walikota Mojokerto selaku Wakil Ketua Tim Penggerak PKK Kota Mojokerto menyajikan materi Aklak Pemuda bekal bangun bangsa yaitu memiliki aklaq mulia dan karakter pemuda Indonesia yaitu memiliki rasa cinta tanah air (nasionalisme), Religius, rajin beribadah dan menjauhi perbuatan dosa, mempunyai semangat kebangsaan (Patriotis, Demokratis, humanis, gotong royong, jujur, disiplin, percaya diri, kerja keras, kreatif, berani menghadapi tantangan, berani membuat keputusan disertai tanggung jawab, menghormati yang lebih tua, patuh terhadap orang tua dan guru, memiliki jiwa kepemimpinan dan menjunjung tinggi nilai-nilai kebudayaan bangsa Indonesia.

Drs. Zainal Abidin, nara sumber kedua menyampaikan Nasionalisme dalam era sekarang. Jiwa Nasionalisme akan tumbuh pada generasi muda apabila memasukkan pelajaran wawasan kebangsaan dalam kurikulum sekolah, memberikan penataran tentang wawasan kebangsaan, setiap MOS diwajibkan member materi wawasan kebangsaan, menyuarakan semangat nasionalisme melalui media-media, adanya organisasi yang berlandaskan cinta tanah air dan mengadakan sarasehanpentingnya berwawasan nasionalisme seperti sekarang ini.(Orz).