blog-image

Dalam rangka mewujudkan keberdayaan kemandirian dan kesejahteraan masyarakat salah satunya adalah dengan upaya penanggulangan kemiskinan di Kota Mojokerto, dengan memberikan semangat/motivasi, sikap, perilaku dan kemampuan seseorang serta pengetahuan dalam menangani usaha atau kegiatan yang mengarah pada upaya cara kerja teknologi dan produk baru adalah dengan meningkatkan efisiensi pelayanan yang lebih baik serta untuk mendapatkan keuntungan yang lebih besar. Sebagai upaya pencapaian harapan tersebut, maka Badan Pemberdayaan Masyarakat Kota Mojokerto, memberikan Pelatihan lanjutan olahan makanan non beras sekaligus memberikan bekal ilmu pengetahuan tentang manajemen kewirausahaan secara singkat ini kepada pelaku usaha ekonomi mikro kecil di wilayah Kota Mojokerto. Demikian disampaikan Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat Kota Mojokerto Moch Imron, S.Sos, MM pada acara Pembukaan Pelatihan Pembuatan Makanan Olahan Non Beras. 
Dijelaskan pula bahwa dengan Pelatihan lanjutan pembuatan makanan non beras, mulai dari memasak, mengemas/packing sampai dengan pemasaran juga diberikan ilmu tentang manajemen kewirausahaan. Dengan adanya pelatihan semacam ini diharapkan agar peserta khususnya, dan masyarakat Kota Mojokerto pada umumnya dapat menjadi wirausahawan yang maju, agar dapat meningkatkan pendapatan keluarga, dan akhirnya bisa menciptakan lapangan kerja sendiri tanpa berharap untuk mencari pekerjaan, sehingga permasalahan yang ada di Kota Mojokerto tentang pengangguran dapat teratasi sedikit demi sedikit dan akhirnya misi visi sebagai Kota Service City dapat terwujud. 
Menurut Kabid Usaha Ekonomi yang sekaligus sebagai Ketua Pelaksana Sri Asih, S.Sos, MM maksud dan tujuan diadakannya Pelatihan Lanjutan ini dilaksanakan berdasarkan hasil monitoring yang telah dilaksanakan oleh BPM maka diperlukan bagi peserta pelatihan diberikan pendalaman ketrampilan tambahan/inovasi produk olahan dari bahan dasar non beras. 
Kegiatan dilaksanakan selama 4 (empat) hari tanggal 22 April 2014 s/d 25 April 2014 di Hotel Surya Mojopahit Mojokerto dan akan dilanjut dengan study banding ke Kampung Ciurendeu Kecamatan Cimahi Propinsi Jawa Barat tanggal 4 s/d 7 Mei 2014 yang diikuti 20 orang pelaku usaha ekonomi mikro kecil (10 orang dari Kelurahan Blooto dan 10 orang dari Kelurahan Kedundung). Dengan Nara sumber / Pelatih dari Koordinator UKM LEOLENA Kabupaten Probolinggo Jawa Timur. (Si).