blog-image

50 ORANG GELANDANGAN PENGEMIS (GEPENG) DISULUH
Untuk merubah pola pikir gelandangan dan pengemis menjadi lebih baik, Kamis (27/3) Dinas Sosial Kota Mojokerto memberikan penyuluhan Sikap Mental Bagi Gelandangan Pengemis (Gepeng) di Aula Dinas Sosial Kota Mojokerto, Jalan Benteng Pancasila. Menurut drg. Sri Mujiwati, M.Kes, Kepala Dinas Sosial Kota Mojokerto diwakili Anis Mindarti, Spd, Msi, dalam sambutannya mengatakan dalam acara ini sengaja mendatangkan 2 (dua) nara sumber. Pertama dari Lembaga Sosial/psikologi, yang akan memberikan motivasi dan dorongan dalam perubahan pola pikir gelandangan dan pengemis . Nara sumber kedua Drs. Mstain Rozaq dari Kantor Kementrian Agama Kota Mojokerto tentang Pemahaman dari segi Keagamaan yaitu hukuman bagi orang yang meminta-minta dijalan.
Dengan penyuluhan dari 2 (dua) nara sumber Anis berharap gelandangan dan para pengemis kedepannya nanti, pola pikirnya sudah berubah, sehingga sebelum mendapatkan penyuluhan mereka sering melakukan kegiatan/aktivitas di jalan dan sesudah mendapatkan penyuluhan pola pikirnya berubah menjadi lebih baik dan para gepeng tidak lagi berada dijalan. Hal yang demikian ini aakan mendukung Kota Mojokerto sebagai service city yang maju, sehat, cerdas, sejahtera dan bermoral.harap Anis.
Dra. Siti Salbiyah, Msi, Sebagai ketua penyelenggara kegiatan melaporkan penyuluhan sikap mental bagi gelandangan dan pengemis diikuti oleh 50 (lima puluh) orang gepeng. 40 (Empat Puluh) orang gepeng berasal dari Kecamatan Prajurit Kulon dan 10 (sepuluh) orang gepeng berasala dari Kecamatan Magersari. Tujuan kegiatan ini untu menumbuhkan motivasi bagi gelandangan dan pengemis agar tidak melakukan kegiatan dijalan lagi. Supaya ada terjadinya perubahan pola pikir gelandangan pengemis menjadi lebih baik agar memiliki masa depan yang cerah serta untuk menumbuhkan bakat dab minat dari gepeng untuk diakomoditir dalam pemberian pelatihan ketrampilan.
Dalam penyuluhannya Mustain Rozag mengingatkan kepada gepeng bahwa Allah menjadikan dunia ini sebagai ladang akherat, sebagai kampung balasan, maka barang siapa mengisi dunia dengan hal-hal yang buruk (meminta-minta dan lain-lain) nerakalah tempatnya. Tetapi barang siapa yang mengisi dengan kebaikan amal sholeh ia akan mendapatkan keberuntungan, surgalah tempatnya. Karena itu pada hakekatnya dunia bukanlah tercela karena dirinya, tetapi pujian atau celaan itu tergantung pada perbuatan hamba didalamnya. Dunia adalah jembatan penyebrangan menuju akherat. Dan kehidupan yang baik (surga) tidak lain kecuali berdasarkan pada apa yang telah mereka tanam ketika berada dunia, maka kepada Gepeng jangan lupa sholat 5 (lima) waktu, tidak meminta-minta di jalan dan berbuat baik kepada siapa saja. Pesan lain.(Orz).