blog-image

WALIKOTA BUKA RAKERDA KEPENDUDUKAN DAN KB

Tahun 2014 ini merupakan tahun terakhir pelaksanaan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2010 – 2014, satu tahun menjelang target pencapaian tujuan pembangunan millennium (Millenium Development Goals / MDG’s) 2015, dan tahun pertama pelaksanaan Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMD) 2014 – 2019. Kegiatan ini merupakan acara yang sangat strategis, untuk kita bersama-sama Melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan program kependudukan dan KB pada tahun yang lalu, Mengindentifikasi, menganalisa, dan mencari solusi terhadap permasalah kependudukan dan KB, Serta merumuskan dan menyusun program kependudukan, KB dan pembangunan keluarga dalam rangka pencapaian tujuan pembangunan nasional dan daerah. Demikian Walikota Mojokerto Drs. Mas’ud Yunus mengawali sambutannya pada acara Pembukaan Rakerda Program Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan Kota Mojokerto tahun 2014.

Dijelaskan pula bahwa Kota Mojokerto, Kota kecil yang mempunyai luas wilayah 16,46 KM dengan penduduk yang sangat padat, bahkan terpadat No 3 Jawa Timur setelah Malang dan Surabaya. Laju pertumbuhan penduduk Kota Mojokerto sudah cukup baik, yakni sebesar 0,49, masih di bawah rata-rata Provinsi Jawa Timur yang sebesar 0,696. Angka kemiskinan di Kota Mojokerto sebesar 6,59 (2012) juga masih di bawah rata-rata Provinsi Jawa Timur yang sebesar 13,08. Demikian juga dengan indeks pembangunan manusia Kota Mojokerto, yakni 77,63 (2012) di atas IPM Jawa Timur yang sebesar 72,54 (2012). Data di atas merupakan indicator keberhasilan, kegagalan, sekaligus tantangan dan juga permasalahan terkait pembangunan dan kependudukan yang masih harus di atasi dan dicarikan solusi. Sempitnya wilayah, padatnya penduduk, dan semakin berkurangnya daya dukung dan daya tampung lingkungan Kota Mojokerto ini, kemudian menimbulkan berbagai masalah lingkungan, seperti sampah, banjir, polusi udara, buruknya sanitasi, serta kesulitan akses air bersih.

Dengan kepadatan penduduk di Kota Mojokerto yang cukup tinggi, maka tuntutan kebutuhan dasar seperti pangan dan papan juga semakin besar. Angka pengangguran terbuka yang berkisar di angka 5,68 tibu menunjukkan bahwa jumlah lapangan kerja yang tersedia masih belum seimbang dengan pertumbuhan angkatan kerja baru. Lapangan pekerjaan yang terbatas ini dapat merangsang terjadinya tindak kriminalitas karena kebutuhan pokok tak terpenuhi. Jika laju pertumbuhan penduduk tidak terkendali, maka pertumbuhan ekonomi menjadi tidak bermakna. Untuk menyikapi tantangan baru dalam pengendalian penduduk ini, tentu tidak sebatas pengendalian kelahiran, tetapi juga mencakup penurunan angka kematian dan mobilitas penduduk. Oleh karena itu, Rakerda ini merupakan kegiatan yang sangat krusial, dalam menentukan program, stratregi di bidang kependudukan, KB dan pembangunan keluarga, untuk dapat mewujudkan penduduk tumbuh seimbang dan berkualitas dari segi pendidikan, kesehatan dan kesejahteraan.  Keberhasilan program kependudukan dan KB, akan mewujudkan penduduk dan keluarga yang berkualitas, yang mampu berperan dalam pembangunan, khususnya dalam pencapaian visi pembangunan daerah, yaitu terwujudnya Kota Mojokerto sebagai Service City yang maju, sehat, cerdas, sejahtera dan bermoral.   Semantara itu Shalehan Syakaer perwakilan BKKBN provinsi jawa timur dalam sambutanya menjelaskan bahwa dengan adanya peluncuran buku proyeksi penduduk Indonesia tahun 2010-2035 oleh Presidan RI di istanah Negara pada 29 januari 2014 salah satu arahan presiden RI yang perlu ditindak lanjuti dan dijasikan dasar acuan program baik dipusat maupun didaerah. Sasaran yang harus di capai BKKBN tahun 2014 antara lain penurunan angka kelahiran, peningkatan pengunaan alat kontrasepsi, peningkatan angka kebutuhan masyarakat untuk ber kB meningkatkan peserta KB baru, dari keluarga miskin atau pra  S dank s satu serta meningkatkan prosentase peserta KB penguna model kontrasepsi jangka panjang dari semua peserta KB cara modern. Kemudian untuk penajaman rencana aksi program KKBPK tahun angaran 2014 diharapkan dapat menguatkan dari kegiatan-kegiatan preoritas didalam struktur program dan angaran BKKBN tahun angaran 2014 antara lain untuk mencegah dan menurunkan angka droup out (do) dengan upaya memakain alat kontrasepsi jangka panjang(MKJP), program pembangunan keluarga difokuskan pada BKB holistic intergratif. Menurut Dra Eni Rahmawati misi kepala kantor KBdan PP kota mojokerto tujuan dilaksanakan rakerda adalah untuk meningkatkan koordinasi lintas sektor terkait dalam mendukung pelaksanaan program KB dan pemberdayaan perempuan di kota mojokerto tahun 2014, tercapainya kesamaan pemahaman teknis pelaksanaan KB dan PP di kota mojokerto tahun 2014 kegiatan dilaksanakan kamis 27 maret 2014 di gedung Astoria convention hall yang diikuti 130 orang terdiri dari kecamatan, kelurahan, PPKBD, PKB, bidan< PKK, kepala, puskesmas, KUA, TOGA dan organisasi profesi lainya dengan nara sumber dari perwakilan BKKBN provinsi jawa timur dan BPJS perwakilan mojokerto.(Si)