Tinjau Kamar Mandi Dan Kebun Warga
  • Post by humas on 21 March 2014
blog-image

Pada kegiatan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) 60 Menit dan Jum’at Berseri, Jum’at (21/3), selain terjun ke rumah warga memeriksa kebersihan dengan meninjau kamar mandi, Walikota Mojokerto, Mas’ud Yunus juga melihat kebun TOGA, sayur dan buah milik warga Kalimati Gang 1 RW. 03 Kelurahan Jagalan Kecamatan Magersari. Kegiatan ini juga diikuti Wawali Suyitno, Sekda Budwi Sunu, Kepala SKPD, Ketua TP PKK, Camat dan Lurah.

RW. 03 ini merupakan daerah percontohan oleh Kelurahan untuk penghijauan, yang bekerja sama dengan Bagian Perekonomian dan Dinas Pertanian. Di lingkungan ini, warga menanam berbagai tanaman baik sayur, buah-buahan, dan tanaman obat keluarga. “Ini bisa dilihat di depan rumah warga yang ditanami aneka tanaman seperti terong, cabe, dan sebagainya. Di RW ini juga terdapat peternakan ayam, dan perikanan lele. Dan saat ini sudah saatnya panen,” kata Ketua RW 3, Hari.

Untuk kegiatan yang berkaitan dengan kesehatan diantaranya PSN, dan balita, kata Hari, berjalan baik berkat motivator kesehatan. Di RW 3 ini juga selalu diadakan kerja bakti minimal di depan rumahnya sendiri-sendiri, tidak hanya Jum’at saja, tapi juga hari minggu. “Disini merupakan daerah yang sering banjir, kalau hujan jalan penuh air, namun kami telah mengajukan permohonan kepada DKP untuk pengerukan got di sepanjang kalimati Gang 1, dan ini sudah dilaksanakan DKP sehingga parit atau got bersih, dan air lancar, terutama waktu hujan deras kemarin,” paparnya.

Sementara itu Lurah Jagalan melaporkan hasil pemantauan pada kegiatan ini, dari 20 rumah yang diperiksa, ada positif jentik 2 tempat. “Kami temukan jentik di sumur dan di pot, bukan di dalam rumah warga. Kami mohon kepada kader motivator untuk memberi penyuluhan lebih baik, dan kepada warga untuk lebih waspada, apalagi saat ini musim hujan,” katanya.


Walikota Mas’ud Yunus berharap agar kegiatan ini jalan terus, karena memberi manfaat besar yaitu menyelamatkan jiwa manusia.

Dikatakannya, tugas kader saat ini tidak hanya melihat jentik nyamuk tapi juga menjadi motivator kesehatan, yaitu agar lingkungan sudah sesuai dengan pola hidup bersih dan sehat, juga perilaku masyarakat apakah sudah mencerminkan PHBS. Karenanya, kader saya minta cerewet, artinya tanggap apabila ada hal yang tidak bersih di sekitarnya, dengan cara yang sopan dan santun dan baik agar masyarakat bisa melaksanakan prinsip PHBS dan memiliki kepedulian terhadap lingkungan,” ungkapnya.

Menurutnya, derajat kesehatan kota Mojokerto juga lebih bagus saat ini. “Ini bisa dilihat dari usia harapan hidup yaitu 72,18 artinya warga kota usianya panjang. Sedangkan angka kematian bayi di Indonesia,  setiap seribu bayi lahir 52 meninggal, di jatim setiap seribu bayi lahir 28 meninggal, dan di kota Mojokerto setiap seribu bayi lahir 15 yang meninggal, jadi kota Mojokerto jauh di bawah rata-rata jatim. Demikian pula angka kematian ibu melahirkan setiap 100 ribu yang meninggal hanya satu, berkat perjuangan kader motivator untuk menyelamatkan jiwa manusia,” paparnya.


Sehubungan dengan akan digelarnya Pemilu, Walikota minta agar warga Jagalan tidak golput. “Jangan sampai tidak nyoblos, pilihan boleh beda tapi warga harus tetap rukun,” pungkasnya. (Rr - Humas)