blog-image

Islam adalah agama yang sudah memberikan tuntunan bagaimana menjadi pemimpin yang baik. Untuk bisa memilih pemimpin yang baik seperti figur Rosululoh. Hal ini terkait dengan tahun 2014 merupakan tahun politik yang akan memilih Presiden,  DPR, DPRD Pusat sampai ke Daerah. Bagaimana calon-calon pemimpin tersebut maka kenali dulu jejaknya, bagaimana kiprahnya di masyarakat, dekat dengan Alloh apa tidak, pilihlah orang yang beriman dan bertaqwa dengan sungguh-sungguh. Demikianlah yang di pesankan Kyai Ud, yang juga Walikota Mojokerto dalam acara pengajian rutin Al – Ummahat setiap hari Jum’at terakhir (28/2) sekitar 2000 (dua ribu ) orang lebih memunuhi Gedung Olah dan Seni, Jalan Gajah Mada.

Lebih lanjut dikatakan Kyai Ud, dalam Alqur’an telah disebutkan sesungguhnya bumi ini diwariskan pada hamba yang kepemimpinannya memiliki jiwa kesolehan spiritual dan sosial seperti yang diajarkan oleh Rosululoh, maka kriteria pemimpin dan caleg yang akan dipilih nanti adalah pemimpin dan caleg yang dianggap terbaik diantara yang baik, bisa membawa kesejahteraan masyarakat. Jangan memilih Pemimpin dan Caleg asal diberi uang dan terpengaruh oleh foto-foto yang banyak, tetapi pilihlah pemimpin dan caleg yang amanah, tabliq dan fatonah.

Selain para jamaah acara pengajian juga dihadiri sekdakot, Asisten, Pimpinan SKPD, Ketua Tim Penggerak PKK Kota Mojokerto, Pengurus Bamusi Jawa Timur. Kyai Ud dalam tausiyahnya menyampaikan tentang Azab sesama muslim, yang pada prinsipnya sesama muslim adalah saudara, hal ini sesuai dengan firman Alloh dalam Alqur’an :“ Sesungguhnya orang-orang mukmin adalah bersaudara, karena itu damaikanlah antara kedua saudaramu, dan bertakwalah kepada Alloh supaya kamu mendapat rahmat “. Untuk memperkokoh persaudaraan, memperhatikan azab-azab diantaranya mengucapkan salam saat berjumpa, menyassymitnya bila bersin, menyengguk bila ada yang sakit dan memohon kesembuhan, mengantar dan mengurus jenazah bila ada yang meninggal dunia, memberi nasehat bila diminta, mencintainya seperti mencintai dirinya sendiri, memberikan pertolongan dan tidak membiarkan dalam penganiayaan, memberikan perlindungan, rendah hati dan tidak sombong, tidak tegur sapa selama 3 (tiga) hari. 

Dan tidak mengolok-ngolok karena janganlah suatu kaum mengolok-ngolok kaum yang lain, karena boleh jadi mereka yang diolok-olok, lebih baik dari mereka. Tidak memanggil dengan nama yang buruk, tidak buruk sangka, mencari-cari kesalahan, tidak boleh hasud, memutuskan persaudaraan, membenci dan saling berseteru dan lain-lain.
Seperti dalam sabda Nabi Muhammad SAW, “ Janganlah kamu semua dengki mendengki, jangan saling memutuskan hubungan persaudaraan, jangan saling membenci dan jangan pula saling berseteru. Dan jadilah kamu semua hamba Alloh sebagai saudara, sebagaimana diperintahkan oleh Alloh kepadamu semua “ HR. Al – Bukhori – Muslim. Selain sesama muslim tidak boleh mencela tanpa ada alasan yang benar, baik ketika masih hidup, mapun setelah meninggal dunia. Sebab mencela muslim adalah suatu kefasikan dan membunuhnya adalah kekufuran.

Menurut Kyai Ud ada 3 (tiga) perkara orang yang akan dimudahkan hisabnya dan naik ke surga : 1. mau memberi kepada orang yang dibenci, kalau hal ini bisa dilakukan minimal bisa mengurangi kebencian. 2. mau silaturahmi kepada orang yang memutus hubungan dan 3. mau memaafkan kepada orang yang berbuat dholim. 

Pada akhir acara Kyai UD mengingatkan menghadapi pemilu legislatif, kita boleh beda pilihan tetapi jangan lupa jaga kerukunan, jaga persatuan dan kesatuan, gunakan hak pilih anda, karena suara anda menentukan masa depan. Supaya tidak terjadi hal-hal yang diinginkan, kita semua diajak berdoa agar pelaksanaan pemilu legeslatif dapat berjalan dengan lancar, aman dan kondusif. Yang mengaji diberikan kesehatan, yang sakit diberikan kesembuhan, diberikan anak yang sholeh-sholechah, rumah tangga yang sakinah, yang nyaleg DPR, DPRD diijabahi jadi semuanya, yang menjabat menjadi pejabat yang amanah, sehingga Kota Mojokerto menjadi Kota yang lebih maju, aman, tentram, damai, sejahtera (Orz).