Hujan Abu, Pemkot Mojokerto Bagi Masker
  • Post by humas on 14 February 2014
blog-image

Hujan abu akibat letusan Gunung Kelud yang menerpa hingga sejumlah wilayah termasuk di kota Mojokerto, disikapi oleh Pemkot Mojokerto. Pada Jum’at (14/2) bertepatan dengan kegiatan PSN 60 Menit dan Jum’at Berseri, Dinas Kesehatan Kota Mojokerto membagikan masker kepada sejumlah warga Prajuritkulon. Masker ini dibagikan kepada warga setempat mulai anak-anak hingga orang dewasa, maupun pengendara yang melintas di wilayah tersebut. Usai kegiatan PSN Walikota juga membagikan masker kepada para murid SMP Negeri 1 Kota Mojokerto.

Dengan mengenakan masker, di hadapan para kader motivator Prajuritkulon, Walikota, Mas’ud Yunus, mengatakan, meletusnya gunung Kelud ini merupakan ujian dan peringatan dari Allah. “Karena itu warga Mojokerto harus tetap menjaga ukhuwah, meningkatkan kualitas ibadah, pengabdian, agar Tuhan tidak memberikan bencana di kota Mojokerto,” katanya.

Walikota melihat sejak awal Januari di tahun 2014 di Jawa Timur ini sering terjadi bencana. “Pada 5 Januari kota Mojokerto terkena bencana cukrik, 17 warga kota meninggal. Di Jombang juga terkena tanah longsor sehingga 15 orang tewas. Dan semalam gunung Kelud meletus, semoga tidak ada korban walaupun ini agak mengganggu aktifitas kita,” katanya.

Sementara itu, dengan kegiatan PSN ini, Walikota berharap bisa menghindari wabah penyakit menular seperti DBD, karena DBD ini mengancam keselamatan dan jiwa manusia. “Di daerah lain seperti di Kabupaten Mojokerto, Sidoarjo, sibuk dengan penanganan DBD, berkat perjuangan kader motivator, di kota Mojokerto ini jumlah penderita DBD bisa ditekan,” ungkapnya.

Selain kegiatan PSN, dan sidak jam wajib belajar PKMBP, Walikota menambahkan, tiap minggu juga mengadakan sidak kerja bakti. “Minggu kemarin, saya sidak di Prajuritkulon ini, dan melihat masyarakat Pralon ini kompak, semua melaksanakan kerja bakti, membersihkan got, halaman, drainase. Sehingga terpikir, tahun 2015 nanti InsyaAllah ada program baru, kalau bedah rumah sudah selesai akan mengadakan program bedah kampung, kampung mana yang perlu dibedah, perbaikan jalan, gorong-gorong, rumah, sehingga menjadi kampung bersih, sehat. Tentunya program ini membutuhkan peran serta masyarakat dan semua elemen,” paparnya.

Lurah Prajuritkulon, Mohammad Rochan mengatakan salah satu cara mewujudkan visi kota Mojokerto adalah dengan menciptakan lingkungan yang bersih, aman, nyaman dan tentram. Menurutnya, sebagian besar masyarakat kini telah menyadari pentingnya kegiatan PSN ini terutama untuk memutus jaringan penyebaran penyakit yang disebabkan nyamuk. “Masyarakat sadar budaya bersih akan menimbulkan jiwa yang sehat, menghasilkan lingkungan yang rapi dan indah dan ini merupakan kebutuhan bersama,” katanya.

Selain di wilayah Prajuritkulon dan di SMP Negeri 1 Kota Mojokerto, masker juga dibagikan secara gratis untuk warga di Puskesmas, dan Polres Mojokerto Kota. Dan sejak pagi, juga telah dilakukan penyemprotan di sepanjang jalan raya di kota Mojokerto. (Rr - Humas)