blog-image

Sebanyak  1000 orang lebih murid-murid terdiri PG/TK, SLB/B, SLB/ACD, PG/TK, beserta guru, dan pengurus Yayasan bergembira ria  bersama untuk memperingati Hari Ulang Tahun ke-42, PG, TK, SLB Pertiwi, dihadiri oleh Sekretaris Daerah Kota Mojokerto, Ketua Yayasan Dharma Wanita Kota Mojokerto, Kepala Dinas P & K, Dandim 0815, Kepala SKPD, pengurus GOP TKI, pengurus Yayasan, pengawas sekolah, Kepala Sekolah TK dan Paud, wali murid PG/TK/SLB, bertempat di Gedung Olah Raga dan Seni, Selasa (11/2). Ada beberapa kegiatan yang digelar dalam acara tersebut antara lain gosok gigi massal yang dipandu oleh drg. Dewi dan Ernawati dari Puskesmas Gedongan. Maksud sikat gigi massal yang dilakukan oleh anak-anak TK, ini memang sangat baik sekali, apalagi langsung diterapkan. Pada Usia dini anak-anak sudah  dapat mengetahui mengosok gigi yang benar dan sempurna, gigi bawah dan gigi atas. Menurut Dewi Mengoosok gigi sebaiknya dilakukan sehari 2 kali yaitu sesudah makan pagi dan sebelum tidur. Kegiatan lainnya yang digelar senam otak bersama Yoni Susu, Senam sehat Ceria Massal oleh seluruh peserta didik, wali murid dan guru dan pentas seni oleh putra-putri Pertiwi.

Drs. Budwi Sunu, Msi, Sekdakot Mojokerto, mewakili Walikota Mojokerto Mas’ud Yunus dalam sambutannya mengatakan bahwa Kota Mojokerto yang tidak memiliki Sumber daya alam, yang dimiliki hanyalah Sumber Daya Manusia (SDM). Karena itulah SDM  perlu ditingkatkan terus,    sehingga Pendidikan  menjadi program unggulan di Kota Mojokerto. Pendidikan bukan merupakan tanggung jawab pemerintah saja, tetapi juga merupakan tanggung jawab kita semua, yakni orang tua, keluarga dan masyarakat, oleh karenanya Budwi Sunu berpesan marilah kita memberikan pendidikan yang terbaik kepada anak-anak kita, semaksimal mungkin dapat mengembangkan potensinya sesuai dengan minat dan bakatnya. Seorang guru patut digugu dan ditiru, harus profesional yaitu mampu menguasai bidangnya dalam mengemban amanatnya, anak-anak dapat tumbuh dan berkembang secara optimal, sehingga menjadi generasi penerus yang tangguh, sehat, cerdas, berprestasi dan beraklak mulia.

Lebih lanjut dikatakan Budwi Sunu, Keluarga adalah lembaga pendidikan yang utama dan pertama, sebelum sekolah anak-anak harus dididik oleh orang tuanya lebih dahulu, karena waktu di sekolah lebih sedikit dan waktunya terbatas  dari pada di rumah. Lebih-lebih usia Paud merupakan usia emas, dalam usia emas kemampuannya harus kita maksimalkan, orang tua harus dengan sabar dan iklas dalam membimbing anak-anaknya menjadi anak yang tumbuh sehat, cerdas, ceria dan akan menjadi generasi yang tangguh, berkualitas dan dapat membanggakan kita semua.pesanya.

Nekky Rahmiyati Budhi Sunu, Ketua Yayasan Dharma Wanita Kota Mojokerto mengatakan bahwa anak berkebutuhan khusus adalah anak dengan karateristik khusus yang berbeda dengan anak pada umumnya tanpa selalu menunjukkan pada ketidak mampuan mental, emosi atau fisik, yang termasuk dalam ABK seperti tunanetra, tuna rungu, tuna grahita, tuna daksa, tuna laras, kesulitan belajar, gangguan perilaku, anak berbakat, anak dengan gangguan kesehatan, bagi anak berkebutuhan khusus adalah anak luar biasa dan anak cacat. Karena hambatan yang dimiliki itulah memerlukan bentuk pelayanan pendidikan khusus yang disesuaikan dengan kemampuan dan potensi mereka, contohnya bagi tuna netra mereka memerlukan modifikasi teks bacaan menjadi tulisan braille dan tuna rungu berkumonikasi menggunakan bahasa isyarat.
Sedangkan untuk pengembangan ketrampilan diberikan tata boga, tata busana, elektronika, membatik, komputer, melukis, sanggar kreativitas, mulai dari produk sampai pada pemasarannya.

Pada kesempatan tersebut Nekky minta kepada Pemerintah dalam hal ini Dinas P&K memberikan pembinaan dan memberikan perlakuan yang sama kepada anak – anak tanpa adanya diskriminasi, kepada wali murid agar dapat mendidik anaknya dan berjuang agar naknya tegar dan mandiri dengan ketrampilan dan berkarya maksimal. Untuk orang tua dalam mengasuh anak tidak otoriter, yakni anak selalu ditentukan menurut orang tua, tetapi harus dididik mandiri tetapi ada batasan, akhirnya Nekky mengucapkan dirgahayu HUT PG/TK/SLB Pertiwi, semoga kedepan kita bisa lebih maju.

Sementara Endah Rakhmawati, SPD, Ketua Panitia penyelenggara melaporkan bahwa HUT Yayasan Pendidikan Dharma Wanita Pertiwi  Kota Mojokerto Tahun 2014 dengan thema “ Dengan HUT PG/TK/SLB Pertiwi kita tingkatkan mutu pelayanan pendidikan agar tercipta Kota Mojokerto yang berlingkungan pendidikan. Adapun maksud dan tujuan kegiatan tersebut untuk menjalin kerja sama antar sekolah yang berada dibawah naungan Yayasan pendidikan Dharma Wanita Pertiwi yaitu PG, TK, SLB/B dan SLB/ACD. Untuk memupuk jiwa dan semangat sosial, gotong royong dan cinta lingkungan, seni budaya sebagai wujud insan Pancasila serta untuk membina tali silaturahmi dan kepedulian antar sesama..(ris/ys).