blog-image

HUT PG/TK/SLB Pertiwi Kota Mojokerto ke-42 yang digelar di GOR dan Seni Mojopahit, Selasa (11/2) berlangsung meriah. Dibuka oleh Sekdakot Budwi Sunu Hernaning Sulistyo, acara dimeriahkan dengan kegiatan fun and fun, senam, tari ngremo, tari sapi, pentomim, fashion show dan menyanyi oleh siswa-siswi.
 
Sekdakot Budwi Sunu mewakili Walikota Mojokerto menyampaikan ucapan selamat hari ulang tahun kepada PG/TK/SLB Pertiwi. “Dengan momentum HUT ini bisa dijadikan sebagai introspeksi buat kita semua, yang berkaitan dengan pendidikan. Semoga acara ini bermanfaat bagi kita semua untuk meraih masa depan lebih baik,” ucapnya.
 
Lebih lanjut dikatakannya, Kota Mojokerto adalah kota terkecil se Indonesia, yang tidak punya Sumber Daya Alam, satu-satunya yang menjadi andalan adalah Sumber Daya Manusia. “Program andalan kita adalah pendidikan, dan saking pentingnya ini masuk ke dalam visi terwujudnya kota Mojokerto sebagai service city yang maju, sehat, cerdas, sejahtera dan bermoral,” katanya.
 
Dijelaskannya pula bahwa pendidikan bukan hanya tanggungjawab pemerintah saja, tapi juga masyarakat, keluarga, termasuk orang tua. “Kita berharap dalam penyelenggaraan pemerintah yaitu stakeholder, pertama untuk yayasan, agar para pengurus bisa menjaga harmonisasi antara pengurus, guru, kepsek dan wali murid. Untuk para guru diminta untuk meningkatkan profesionalisme.
Banyak orang yang menyatakan profesional tapi tidak tahu artinya. Sepengetahuan saya, profesional adalah orang yang menguasai bidangnya, yang mampu merumuskan kemampuannya dalam bentuk ketrampilan, diikuti sikap mental yang baik. Jadi ada tiga hal untuk meningkatkan profesionalisme yaitu meningkatkan pengetahuan, ketrampilan, dan sikap mental terutama para guru,” paparnya. 
 
Guru adalah panutan, patut digugu lan ditiru. Untuk para pendidik diminta meningkatkan kemampuan karena guru mengemban amanah untuk meningkatkan kualitas anak didik. “Bagi orang tua, dimohon jangan terlalu menyerahkan pendidikan kepada pihak lain karena keluarga adalah lembaga pendidikan yang pertama dan utama. Sebelum diserahkan ke pihak lain anak mestinya dididik oleh orang tua,” tandasnya. 
 
Dalam kesempatan ini, Sekda juga menyampaikan pesan Walikota tentang penanganan anak usia dini baik TK atau play group, juga anak yang memiliki kekurangan seperti SLB. “Penghargaan setinggi-tingginya kepada guru yang telah sabar dalam mendidik mereka, juga untuk orang tua. Orang tua anak berkebutuhan khusus adalah hebat, karena tidak semua orang tua bisa menerima kenyataan seperti itu, seperti yang kita lihat banyak di media massa. Yang punya anak relatif kekurangan harus tabah dalam mendidik,” paparnya.
 
Ia juga menambahkan agar orang tua dan guru memaksimalkan kemampuan anak-anak ini. “Jadikan mereka anak yang mandiri untuk masa datang. Karena usia anak-anak ini adalah usia emas yaitu 0-6 tahun. Peran kita mencetak  anak usia dini ini agar menjadi generasi penerus yang bisa diandalkan. Harapan khusus untuk anak-anak kalau punya cita-cita harus yang tinggi, dan ini perlu dorongan orangtua,” pungkasnya. 
 
Usai memberi sambutan, Sekda melakukan pemotongan nasi tumpeng yang diserahkan pada Ketua Yayasan Nekky Budwi Sunu. (Rr - Humas)