blog-image

Munculnya pemberitaan besar-besaran di media massa tentang adanya tragedi moral di kota Mojokerto yaitu korban yang meninggal akibat minuman keras oplosan, sehingga menelan korban ini menjadi keprihatinan Walikota Mas’ud Yunus. Hal ini disampaikan pada kegiatan PSN 60 Menit dan Jum’at Berseri di Kelurahan Mentikan, Jum’at (10/1).


Akibat minuman cukrik tersebut menelan korban 24 orang, 17 meninggal, dan dari 17 meninggal ada 12 warga kota. “Ini keprihatinan yang harus menjadi pelajaran bagi kita semua, untuk introspeksi dan evaluasi kenapa sampai terjadi. Jangan sampai ke depan ini terjadi lagi, karena itu kader motivator harus berperan aktif untuk tanggap lingkungan. Bila menjumpai kejadian semacam ini laporkan agar tak terulang kejadian yang memukul kita bersama ini. Karena visi kota Mojokerto adalah mewujudkan kota Mojokerto yang maju, sehat, cerdas, sejahtera dan bermoral. Ini merupakan tantangan dan ujian bagi kita sejauh mana ketangguhan kita dalam menghadapi peristiwa ini,” paparnya.


Sehubungan dengan kegiatan PSN ini, Walikota meminta untuk terus melanjutkan. “Asal dunia belum kiamat, PSN harus tetap ada. Karena ini kegiatan yang mulia yaitu menyelamatkan jiwa manusia. Terbukti dengan kegiatan ini bisa menanggulangi masalah demam berdarah. Seperti pada tahun 2004, Kota Mojokerto endemis DBD, 98 orang penderita DBD, walaupun telah dilaksanakan fogging tapi masih tetap terjadi, namun ketika Pemkot mengambil langkah untuk melibatkan masyarakat dalam kegiatan PSN hingga saat ini angka DBD semakin turun,” katanya.


Walikota juga mengajak kader motivator untuk tetap bersemangat dalam situsasi dan kondisi apapun, agar kegiatan ini tetap berjalan. “Terlebih ini adalah masa musim penghujan, jentik nyamuk bisa berkembang biak cukup tinggi. Kegiatan ini adalah ibadah besar yang punya pahala besar,” tuturnya.


Lebih lanjut dijelaskannya, dalam rangka mewujudkan visi sehat, tugas ibu-ibu dan para kader yang mengalami perubahan nama dari kader PSN menjadi kader motivator, disamping untuk melihat jentik nyamuk juga untuk membimbing dan mendampingi masyarakat untuk melaksanakan pola hidup bersih dan sehat, melihat kebersihan rumah apa sesuai norma kesehatan, apakah ada anak gizi buruk, kalau menjumpai segera laporkan Lurah. Kader motivator harus tanggap terhadap lingkungan masing-masing. Dengan melaksanakan PHBS, maka kualitas kesehatan kota Mojokerto terus meningkat.


Kegiatan yang masih menjadi rujukan dari daerah lain ini, bahkan ibu walikota Surabaya ingin meniru, Walikota meminta kepada semua agar tidak boleh lengah dan harus bersemangat memberi contoh.


Dalam PSN ini, tidak diadakan sesi dialog sebagaimana biasanya dikarenakan ada kunjungan dari Sumenep. “Kalau ke Mentikan saya serasa pulang kampung karena saya tujuh tahun di Mentikan dan sebenarnya sekarang masih ingin berlama-lama. Namun karena ada kunjungan dari Sumenep maka tidak ada dialog hari ini,” katanya.


Walikota menutup sambutannya dengan yel-yel yang diikuti hadirin. “PSN Yes, Kota Mojokerto maju, sehat, cerdas, sejahtera dan bermoral.” Hadir dalam kegiatan ini Wawali, Sekda, Ketua dan Wakil TP PKK Kota Mojokerto, serta kader motivator kesehatan Mentikan.  (Rr - Humas)