blog-image

Usai dilantik Gubernur Jatim Minggu kemarin, di hari pertama kerja, Senin (9/12), Walikota Mas’ud Yunus memimpin apel pagi yang diikuti Wawali Suyitno, Sekda Budwi Sunu, Kepala SKPD, dan karyawan-karyawati, di lingkungan Sekretariat Daerah Kota Mojokerto.
 
Walikota Mas’ud mengatakan jabatan yang disandangnya saat ini merupakan suatu bentuk kepercayaan dan harapan masyarakat kota Mojokerto. “Tentunya, harapan besar ini harus diimbangi dengan kerja – kerja besar untuk mewujudkan kota Mojokerto menjadi service city yang maju, sehat, cerdas, sejahtera dan bermoral,” katanya.
 
 “Rakyat telah memberikan kepercayaan kepada saya dan Pak Yit, dan saudara - saudara telah membantu dalam kegiatan pemerintahan dan kegiatan pembangunan. Di dalam sebuah hadis Nabi pernah bersabda, apabila Allah menghendaki seorang pemimpin yang baik, maka Allah akan memberikan pembantu-pembantu yang baik. Siapa pembantu – pembantu yang baik itu? Pembantu yang baik adalah pembantu yang mampu memberikan telaahan, yang mampu memberikan peringatan, yang mampu mengingatkan kepada pemimpin apabila pemimpin tidak sesuai aturan,” paparnya.
 
Lebih lanjut dijelaskannya, “Menjadi pembantu yang baik bukanlah pembantu yang ABS–Asal Bapak Senang, tetapi pembantu yang baik adalah orang yang bisa memiliki keberanian untuk mengingatkan pemimpin apabila pemimpin tidak sesuai dengan aturan. Dan apabila pemimpin tersebut berada di garis yang benar, maka dia akan mem-back up pemimpinnya. Jadi, seorang pembantu yang baik adalah pembantu yang loyal sistem bukan loyal orang. Sekali lagi pembantu yang baik adalah pembantu yang loyal sistem bukan loyal orang, apakah pemimpin berada di dalam sistem, atau sudah keluar sistem,” tandasnya. 
 
Walikota bertekad akan berusaha melakukan pembenahan–pembenahan, dan bertindak sesuai dengan sistem yang ideal. “Sistem dalam pemerintahan tidak ada yang tidak penting, semuanya penting. Ibarat kendaraan, ada yang berperan sebagai body, mesin, dan lain sebagainya. semuanya penting, bahkan pentil yang kecil pun akan memiliki peran yang penting bagi kendaraan tersebut. Ending¬nya, bagaimana hasil – hasil pembangunan itu bisa dirasakan oleh masyarakat dan juga membanggakan,” katanya.
 
Oleh karena itu, Walikota mengatakan akan menerapkan sebuah kinerja birokrasi, yakni kinerja istimewa dan bermakna. Artinya kinerja istimewa itu, hasilnya bisa dirasakan, dan bermakna itu, juga bisa membanggakan. “Sekali lagi saya tegaskan, saudara – saudara sebagai pembantu, kepada atasan, saudara harus berani memberikan telaahan, memberikan masukan yang benar, yang baik dan tidak menjerumuskan. Jangan sampai kita terjerumus pada kepentingan - kepentingan sesaat, kepentingan - kepentingan tertentu yang menyebabkan kita bisa keluar dari sistem ideal,” tandasnya. 
 
Untuk memahami sistem, Walikota menegaskan bahwa semua aparatur pemerintah harus paham soal aturan, pahami regulasi, pahami mekanisme. “Apakah kita sudah berada pada jalur yang benar, apakah kita sudah sesuai dengan mekanisme, demikian halnya dengan tertib administrasi. Tentu saya berharap saudara – saudara dapat bekerja secara konstitutional, bisa bekerja secara baik,” pungkasnya. (Rr, Riv - Humas)