blog-image

Wawali sekaligus Ketua Kelompok Kerja Program Kota Mojokerto Berlingkungan Pendidikan (PKMBP), Mas’ud Yunus, menyerahkan penghargaan kepada juara Keluarga Berlingkungan Pendidikan (KBP) serta Tim Motivator KBP Terbaik pada acara manaqib qubro dan Penganugrahan Keluarga Berlingkungan Pendidikan (KBP) serta Tim Motivator KBP Terbaik yang digelar di GOR dan Seni Mojopahit, Rabu (30/10).
 
“Berbicara visi kota Mojokerto cerdas dan bermoral tidak lepas dari masalah pendidikan dan akhlak, pendidikan tidak bisa pasrah bongkok’an atau menggantungkan pada pemerintah saja, harus ada kolaborasi antara pemerintah, masyarakat dan keluarga untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas pendidikan di kota Mojokerto tercinta,” kata Wawali mengawali sambutannya.
 
“Sebaik apapun sekolah yang dibangun, seprofesional apapun guru yang dilatih, dan walaupun sarana dan prasarana telah tercukupi, tapi kalau lingkungan di sekitar anak tidak diperbaiki jangan berharap bisa menghasilkan sesuai dengan harapan kita. Lingkungan cukup besar berpengaruh terhadap pendidikan, baik pengaruh positif maupun negatif. Jangankan lingkungan sosial, budaya, alam pun bisa membentuk karakter manusia. Anak yang hidup di pegunungan punya karakter berbeda dengan yang hidup di pantai,” paparnya. 
 
Oleh karena itu, lanjut Wawali, lingkungan harus ditata dan diperbaiki, dan disesuaikan dengan masa depan anak-anak. Untuk membenahi itu harus dimulai dari lingkungan terkecil yaitu lingkungan keluarga. Di kota Mojokerto telah ditetapkan Perwali Nomor 17 tahun 2009 tentang PKMBP, salah satu diantaranya adalah program berlingkungan pendidikan. Untuk mengefektifkan program berlingkungan pendidikan tersebut, Pemkot bekerjasama dengan Muslimat Nahdatul Ulama, sehingga di Muslimat dibentuk kader motivatir Keluarga Berlingkungan Pendidikan untuk memberi dorongan dan bimbingan agar keluarga memenuhi syarat sebagai keluarga berlingkungan pendidikan sesuai dengan yang diatur Perwali tersebut.
 
Berkat program ini, 60% keluarga di Kota Mojokerto sudah memenuhi syarat sebagai keluarga berlingkungan pendidikan, yang patut menjadi teladan, dan pada hari ini akan diberikan penghargaan. “Sejumlah prestasi telah berhasil diraih kota Mojokerto yaitu masuk dalam 10 besar daerah Jatim yang lulusan SD, SMP, SMA/sederajat yang bisa meluluskan 100 %. Ini adalah hasil kerja ibu-ibu muslimat. Nilai rata rata Unas untuk SD/MI peringkat 1 se Jatim selama 3 tahun berturut-turut, SMP/sederajat peringkat 9, SMA/sederajat peringkat 2 di Jatim,” katanya.
 
“Target 5 tahun ke depan minimal 80% keluarga sudah berlingkungan pendidikan. Dengan adanya program ini tidak boleh ada anak usia sekolah yang tidak sekolah. Kalau ada kasus demikian, laporkan kepada tim motivator KBP. Anak usia sekolah harus pintar dan berprilaku benar, wes pinter perilakune bener. Angka kriminalitas dan kenakalan anak juga harus turun. Target ini belum terpenuhi saat ini, tapi makin hari malah makin meningkat, seperti misalnya kasus narkoba,” jelas Mas’ud.
 
Untuk lomba Tim Motivator Terbaik Juara I diraih oleh Mahfudloh Arifin dari Kelurahan Wates, juara II Manzilatun dari Kelurahan Surodinawan, dan juara III Siti Maemunah dari Kelurahan Prajuritkulon. Juara Harapan I diraih Atik Salamah Kelurahan Jagalan, Harapan II Tetty Solvianah Kelurahan Miji, dan juara Harapan III Suhartatik Kelurahan Pulorejo.
 
Sedangkan untuk juara Keluarga Berlingkungan Pendidikan (KBP), juara I diperoleh Sholikhah Kelurahan Surodinawan, juara II Nur Hasanah Kelurahan Miji, juara III Halimah Kelurahan Mentikan, harapan I diraih Sampurna Ningsih Kelurahan Wates, harapan II Endang Pujiastutik Kelurahan Blooto, harapan III Enik Cholisun Kelurahan Jagalan.
 
Hadir sejumlah pejabat di lingkungan Pemerintah Kota Mojokerto, para ulama, dan  jajaran Muslimat NU kota Mojokerto. (Rr - Humas)