Takbir Menetap Di Pendopo Pemkot
  • Post by humas on 16 October 2013
blog-image

Di malam 10 Dzulhijah tahun Hijriyah, malam menjelang Hari Raya Idul Qurban bagi umat Muslim, gema takbirpun berkumandang di seluruh penjuru. Mulai dari masjid, musholah hingga kampung-kampungpun dipenuhi anak-anak dan orang tua yang berkeliling dengan membawa obor. Tak terkecuali di Pendopo Pemkot Mojokerto Senin (14/10). 
            Sebanyak lebih dari 200 orang berkumpul di Pendopo Pemerintah Kota Mojokerto sejak pukul 19.00 WIB. Masyarakat Kota Mojokerto yang terdiri dari pengurus majelis taklim, guru TPQ dan pemandi jenazah tersebut khidmat mengucap takbir dengan bantuan pengeras suara. Acara yang diadakan bagian Kesra Pemkot Mojokerto tersebut juga dihadiri Wakil Walikota Mas’ud Yunus dan segenap pimpinan SKPD.
            “Takbiran bersama, Sholat Idul Adha dan menyembelih hewan kurban adalah amalan yang sangat-sangat dimuliakan oleh Allah SWT,” kata Mas’ud Yunus mengawali sambutan. Idul Adha, lanjut Mas’ud, bukan hanya sebagai rutinitas semata. Tapi juga merupakan amalan yang harus kita ambil hikmah di dalamnya. Kita harus resapi dan hayati bersma, untuk meningkatkan kualitas keimanan kita kepada Allah SWT.  Pagi harinya, kita berkumpul bersama dengan saudara seiman dan seagama, bermunajat mengagungkan asma Allah SWT tentunya dengan suasana damai, penuh kekeluargaan dan persaudaraan. “Itulah salah satu hikmah yang kita rasakan, yaitu dengan adanya semangat ukhuwah, semangat persatuan dan persaudaraan,” sambungnya.
            Wawali Mojokerto juga berharap momentum tersebut untuk dijadikan semangat persatuan dan kekeluargaan antar warga Kota Mojokerto di dalam menatap masa depan yang lebih baik. “Tentunya dengan adanya momentum ini, dapat menghilangkan riya’-riya’ kecil akibat adanya agenda pilkada yang telah kita lalui bersama. Untuk itu, marilah kita bersatu kembali agar Kota Mojokerto ke depan dapat terus membangun dengan lebih baik,” tuturnya. 
            Kemudian, saat kita menyembelih hewan kurban yang memenuhi syarat. Kita ambil sebagian dan kita bagi-bagikan kepada sanak family, sebagian kita sodaqohkan kepada fakir miskin, sehingga hari itu merupakan hari bahagia untuk semua, menikmati hewan kurban yang patut kita syukuri. “Tapi kita harus ingat sabda rosul, bahwa tidak ada daging kurban yang sampai kepada Allah SWT. Artinya tidak ada daging dan darah kurban yang sampai kepada Allah. Yang dapat sampai kepada Allah adalah tingkat ketaqwaan dan tingkat kepatuhan kita kepada Allah,” terangnya mengingatkan. Jadi syariat kurban itu hakikatnya adalah untuk menguji kita, bagaimana ketaqwaan kita dan disiplin kita terhadap aturan-aturan Allah SWT.
            “Karena itu semoga dengan momentum ini pula, kita dapat meningkatkan disiplin kita sebagai warga kota, disamping untuk menjaga ukhuwah islamiah. Sehingga kita wujudkan dengan adanya Idul Adha ini masyarakat Kota Mojokerto menjadi masyarakat yang bersatu, peduli dan disiplin dalam menjalankan kehidupan sehari-hari.  Mudah-mudahkan kita dapat mempraktikkan bersama-sama,” harap Mas’ud Yunus. Setelah menyampaikan sambutan, Mas’ud Yunus kembali memimpin takbir menetap dengan diikuti undangan yang hadir. (Rr, Kha - Humas)