Pawai Sambut Hari Anak Nasional
- Post by humas on 14 June 2013
Pawai / karnaval dalam rangka peringatan Hari Anak Nasional tahun 2013 di kota Mojokerto, diberangkatkan Wawali Mas’ud Yunus di Alun-alun Kota Mojokerto, Jum’at (14/6).
Diikuti siswa – siswi playgroup/PAUD, TK/RA, dan PLB, pawai / karnaval, yang sejak pukul 06.00 berkumpul di lokasi pemberangkatan ini juga dihadiri Forum Pimpinan Daerah, Kepala Dinas P dan K, Wakil Ketua TP PKK Kota Mojokerto, Ketua GOPTKI, Ketua IGTKI dan Kepala Dinas/instansi terkait.
Wawali berharap, kegiatan ini dapat menjadi sarana bagi anak – anak untuk memupuk kemandirian, melatih kesegaran dan kesehatan jasmani, menjalin kebersamaan, serta menumbuhkan keberanian dan rasa percaya diri untuk tampil di depan umum.
“Saya doakan, semoga anak–anakku dapat senantiasa sehat, cerdas, ceria, dan akan tumbuh dan berkembang menjadi generasi penerus yang tangguh, berkualitas, dan membanggakan,” katanya.
Lebih lanjut dikatakannya, peringatan Hari Anak Nasional ini pada hakekatnya merupakan momentum yang penting untuk menggugah kepedulian dan partisipasi seluruh bangsa indonesia, dalam menghormati, menghargai, dan menjamin hak-hak anak tanpa diskriminasi atau membeda-bedakan.
Seluruh komponen bangsa indonesia, baik orang tua, keluarga, masyarakat termasuk dunia usaha, dan juga pemerintah, memiliki kewajiban dan tanggung jawab untuk untuk memberikan yang terbaik untuk anak, menjamin semaksimal mungkin kelangsungan hidup dan tumbuh kembangnya, serta menjamin hak anak.
“Hak – hak anak ini antara lain, adalah; hak atas pendidikan dan pengajaran, lingkungan yang aman dan nyaman, pengembangan potensi sesuai minat dan bakatnya, didengarkan dan dihargai suara dan pendapatnya, serta dilindungi dari tindakan kekerasan, baik secara fisik maupun mental, paparnya.
“Dengan adanya perlindungan dan pemenuhan atas hak - hak anak ini, kita tentu berharap agar anak – anak kita dapat tumbuh dan berkembang secara optimal, sehingga menjadi generasi penerus yang tangguh, sehat, cerdas, berprestasi, dan berakhlak mulia,” pungkas Wawali. (Rr - Humas)