blog-image

Kota Mojokerto merupakan kota terkecil dan terpadat di Indonesia, tidak memiliki Sumber Daya Alam (SDA), yang dimiliki Sumber Daya Manusia (SDM), maka orientasi pembangunan lima tahun kedepan adalah peningkatan kualitas Sumber Daya manusia, sesuai dengan visi dan misi Kota Mojokerto yang sehat, cerdas, sejahtera dan bermoral. Khusus cerdas dan bermoral, maka upaya kualitas pendidikan baik formal maupun informal terus ditingkatkan. Untuk mendukung pendidkan informal, Perpustakaan umum mempunyai peranan yang sangat penting dan erat kaitannya dengan budaya baca, seperti pada ayat pertama yang turun “ bacalah”, ayat ini membuka wawasan pemikiran untuk meningkatkan budaya baca, Ungkap Mas’ud Yunus saat membuka sekaligus sebagai penyaji materi pada acara , bimbingan Teknis Petugas Pengelola Perpustakaan Kelurahan dan Masjid, Senin (3/6) di Gedung Astoria Convention Hall, Jalan Empunala.
 
Dikatakan Mas’ud Yunus  saat berkunjung pada jam wajib belajar, dari 241 keluarga yang dikunjungi hanya 27 % yang memiliki perpustakaan keluarga, berarti 73 % tidak mempunyai perpustakaan keluarga. Dengan masalah tersebut maka keberadaan perpustakaan umum  merupakan sarana yang sangat penting untuk memenuhi kebutuhan membaca. Diakui oleh Wakil Walikota bahwa masyarakat Indonesia sendiri  budaya baca belum merupakan sebuah kebutuhan, hal tersebut terlihat pada kebiasaan masyarakat sehari-hari, yang lebih suka datang ke mall, dari pada berkunjung ke Perpustakaan untuk membaca. 
 
Oleh karena itu diharapkan Mas’ud Yunus, budaya baca harus dimulai dari keluarga, seperti yang dilakukan oleh keluarganya, dibiasakan setelah melaksanakan ibadah sholat subuh, kemudian mengaji, diteruskan dengan membaca, hal itu dilakukan setiap hari, lama kelamaan menjadi kebiasaan untuk membaca. Diakui memang sebetulnya budaya baca  itu harus dipaksakan sehingga menjadi sebuah kebudayaan membaca. Dengan demikian didalam keluarga disamping ada budaya “Jam Wajib Belajar untuk anak-anak” dan ada “Jam Wajib baca untuk orang tua“.
 
Kepada peserta dengan adanya bimtek ini Wakil Walikota berharap muncul inovasi baru dalam pengelolaan managemen perpustakaan, sehingga perpustakaan semakin menarik dikunjungi dan apabila semakin banyak anak didik berkunjung dan memanfaatkan koleksi buku perpustakaan, menandakan bahwa sadar akan kegemaran membaca meningkat, hal ini sangat sesuai dengan visi Kota Mojokerto, terwujudnya   Kota Mojokerto yang sehat, cerdas, sejahtera dan bermoral. 
 
Selain itu peserta bintek sebagai pengelola perpustakaan agar ilmu yang diperoleh bisa dikembangkan dilingkungan kerjanya, agar keberadaan perpustakaan semakin banyak diminati dan semakin banyak anak dan masyarakat senang membaca, sehingga semakin meningkat pengetahuannya dan kecerdasannya sesuai dengan program Kota Mojokerto yang berlingkungan pendidikan.
 
Pada acara pembukaan yang dihadiri oleh Wakil Walikota, Camat, Lurah, Ketua Takmir, telah diserahkan bantuan bahan pustaka untuk Kecamatan Magersari diwakili oleh Kelurahan Balongsari dan Masjid AL – Akhyar Kelurahan Kedundung, untuk Kecamatan Prajurit Kulon diwakili Kelurahan Kauman dan Masjid Al – Muhibbin Kelurahan Blooto.
 
Dra. Enny Rahmawati, M.Si, Kepala Kantor Perpustakaan dan Arsip Kota Mojokerto, mengatakan bahwa jumlah peserta kegiatan Bimbingan Teknis Petugas / pengelola Perpustakaan Kelurahan dan Masjid serta pendamping dari Kecamatan dan Kementrian Agama Kota Mojokerto, seluruhnya berjumlah 100 orang, dengan tujuan untuk mendapatkan tenaga teknis yang trampil dan terlatih yang dapat mengelola perpustakaan dengan baik dan senang,menanamkan pemahaman lebih lanjut tentang hakekat dan tujuan penyelenggaraan perpustakaan khususnya perpustakaan masjid dan perpustakaan kelurahan serta memberikan motivasi bahwa perpustakaan yang diselenggarakan dengan baik sangat menunjang mutu pendidikan. (Rr - Humas)